Surabaya: Sejumlah fakta terkuak atas beredarnya soal ujian bermuatan khilafah di enam sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN), di kabupaten/kota Kediri, Jawa Timur. Salah satunya soal ujian tersebut bukan untuk diujikan tahun 2019, melainkan tahun 2020.
"Soal ujian yang beredar itu bukan untuk diujikan tahun ini, tetapi untuk tahun depan," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Moch. Amin Mahfud, dikonfirmasi, Jumat, 6 Desember 2019.
Fakta lainnya, penyusun mata pelajaran Fiqh Penilaian Akhir Semester (PAS) Kelas XII itu copy paste dari buku pegangan guru. Harusnya mereka menyusun bersama tim yang telah dibentuk, dengan mengacu dari buku pedoman guru. Kemudian soal-soal ujian yang telah dicetak tidak ada dalam mata pelajaran, yang diajarkan ke siswa.
Tak hanya itu, pengawas yang bertugas mengawasi, menelaah soal ujian tidak melakukan tugasnya. Sehingga soal ujian tersebut langsung naik cetak, kemudian langsung diujikan.
"Artinya bahwa proses-proses untuk pematangan, menelaah kembali dari pada soal ujian ini tidak dilakukan oleh pengawas," ujarnya.
Amin menegaskan bahwa soal ujian itu dibikin oleh tim yang telah dibentuk di daerah, dianggap kompeten dalam pembuatan soal. Mereka terdiri dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fiqh, yang memiliki tugas masing-masing termasuk pengawas soal ujian.
"Mereka bertanggung jawab selaku penyusun dan pembuat soal-soal ujian mata pelajaran Fiqh itu," kata Amin.
Amin memastikan soal-soal ujian bermuatan khilafah telah dicabut untuk dimusnahkan. Meski demikian, kata Amin, pihaknya tetal akan memberikan sanksi kepada mereka (KKM dan MGMP), karena telah membuat kesalahan dan menyalahi aturan.
"Saat ini, kami (Kemenag Jatim) bersama Inspektorat Jendral dan Litbang masih menelaah, mendalami kasus tersebut. Untuk sanksi nanti akan disesuaikan dengan kesalahannya dari peran masing-masing," ujar Amin.
Naskah soal ujian bermuatan khilafah beredar di MAN Kediri, Jatim. Naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu, muncul pada mata pelajaran Fiqh yang akan diujikan kepada siswa/i kelas XII MA.
Naskah dalam soal itu berisi materi tentang pemerintahan Islam, menjadi salah satu bahasan pada KMA Nomor 165 tahun 2019. Namun, titik tekan dari materi ini sebenarnya adalah pada aspek perkembangan kehidupan.
Materinya menjelaskan tentang perkembangan pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad S.A.W. wafat, dari Khulafaur Rasyidin hingga Turki Utsmani. Keberadaan materi ini viral di media sosial.
Surabaya: Sejumlah fakta terkuak atas beredarnya soal ujian bermuatan khilafah di enam sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN), di kabupaten/kota Kediri, Jawa Timur. Salah satunya soal ujian tersebut bukan untuk diujikan tahun 2019, melainkan tahun 2020.
"Soal ujian yang beredar itu bukan untuk diujikan tahun ini, tetapi untuk tahun depan," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Moch. Amin Mahfud, dikonfirmasi, Jumat, 6 Desember 2019.
Fakta lainnya, penyusun mata pelajaran Fiqh Penilaian Akhir Semester (PAS) Kelas XII itu copy paste dari buku pegangan guru. Harusnya mereka menyusun bersama tim yang telah dibentuk, dengan mengacu dari buku pedoman guru. Kemudian soal-soal ujian yang telah dicetak tidak ada dalam mata pelajaran, yang diajarkan ke siswa.
Tak hanya itu, pengawas yang bertugas mengawasi, menelaah soal ujian tidak melakukan tugasnya. Sehingga soal ujian tersebut langsung naik cetak, kemudian langsung diujikan.
"Artinya bahwa proses-proses untuk pematangan, menelaah kembali dari pada soal ujian ini tidak dilakukan oleh pengawas," ujarnya.
Amin menegaskan bahwa soal ujian itu dibikin oleh tim yang telah dibentuk di daerah, dianggap kompeten dalam pembuatan soal. Mereka terdiri dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fiqh, yang memiliki tugas masing-masing termasuk pengawas soal ujian.
"Mereka bertanggung jawab selaku penyusun dan pembuat soal-soal ujian mata pelajaran Fiqh itu," kata Amin.
Amin memastikan soal-soal ujian bermuatan khilafah telah dicabut untuk dimusnahkan. Meski demikian, kata Amin, pihaknya tetal akan memberikan sanksi kepada mereka (KKM dan MGMP), karena telah membuat kesalahan dan menyalahi aturan.
"Saat ini, kami (Kemenag Jatim) bersama Inspektorat Jendral dan Litbang masih menelaah, mendalami kasus tersebut. Untuk sanksi nanti akan disesuaikan dengan kesalahannya dari peran masing-masing," ujar Amin.
Naskah soal ujian bermuatan khilafah beredar di MAN Kediri, Jatim. Naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu, muncul pada mata pelajaran Fiqh yang akan diujikan kepada siswa/i kelas XII MA.
Naskah dalam soal itu berisi materi tentang pemerintahan Islam, menjadi salah satu bahasan pada KMA Nomor 165 tahun 2019. Namun, titik tekan dari materi ini sebenarnya adalah pada aspek perkembangan kehidupan.
Materinya menjelaskan tentang perkembangan pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad S.A.W. wafat, dari Khulafaur Rasyidin hingga Turki Utsmani. Keberadaan materi ini viral di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
