Kupang: Pemeritah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat sebanyak 335 kepala keluarga yang terdampak badai siklon tropis seroja masih menempati kamp pengungsian. Mereka tersebar di beberapa posko pengungsian.
"Berdasarkan data yang ada masih terdapat 335 kepala keluarga pengungsi siklon seroja yang menempati beberapa titik lokasi pengungsian di daerah ini," kata Ketua Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha, di Kupang, Senin, 19 April 2021.
Baca: Sekolah di Malang Mulai PTM Terbatas
Dia mengatakan 335 kepala keluarga itu masih menempati beberapa lokasi seperti kantor desa, gereja dan fasilitas umum milik pemerintah yang dianggap layak ditempati.
Obet Laha berharap para pengungsi yang masih berada di kamp pengungsian itu secepatnya kembali ke rumahnya masing-masing atau ke rumah keluarga sambil menunggu dana hunian sebesar Rp500 ribu per bulan dari BNPB.
"Dana hunian ini sebagai biaya kontrakan untuk warga yang rumahnya rusak berat atau hanyut saat terjadi banjir bandang," jelas Obet.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang juga telah mempersiapkan skenario penanganan transisi dari kondisi darurat bencana menuju pascabencana.
Menurutnya proses pemulihan dini yang dilakukan memrioritaskan sektor perumahan agar masyarakat bisa kembali menetap di rumah masing-masing dengan aman.
"Kami telah menetapkan keputusan bupati tentang rencana pemulihan dini dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Usulan bupati kepada BNPB akan segera dikirim dalam waktu tidak terlalu lama," ungkap Obet.
Kupang: Pemeritah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat sebanyak 335 kepala keluarga yang terdampak badai
siklon tropis seroja masih menempati kamp pengungsian. Mereka tersebar di beberapa posko pengungsian.
"Berdasarkan data yang ada masih terdapat 335 kepala keluarga pengungsi siklon seroja yang menempati beberapa titik lokasi pengungsian di daerah ini," kata Ketua Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha, di Kupang, Senin, 19 April 2021.
Baca:
Sekolah di Malang Mulai PTM Terbatas
Dia mengatakan 335 kepala keluarga itu masih menempati beberapa lokasi seperti kantor desa, gereja dan fasilitas umum milik pemerintah yang dianggap layak ditempati.
Obet Laha berharap para pengungsi yang masih berada di kamp pengungsian itu secepatnya kembali ke rumahnya masing-masing atau ke rumah keluarga sambil menunggu dana hunian sebesar Rp500 ribu per bulan dari BNPB.
"Dana hunian ini sebagai biaya kontrakan untuk warga yang rumahnya rusak berat atau hanyut saat terjadi banjir bandang," jelas Obet.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang juga telah mempersiapkan skenario penanganan transisi dari kondisi darurat bencana menuju pascabencana.
Menurutnya proses pemulihan dini yang dilakukan memrioritaskan sektor perumahan agar masyarakat bisa kembali menetap di rumah masing-masing dengan aman.
"Kami telah menetapkan keputusan bupati tentang rencana pemulihan dini dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Usulan bupati kepada BNPB akan segera dikirim dalam waktu tidak terlalu lama," ungkap Obet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
