medcom.id, Balikpapan: Warga RT 24 Batakan Mas, Kelurahan Manggar, Kalimantan Timur bertahun-tahun menggantungkan kebutuhannya pada air hujan dan sumber air sumur yang keruh untuk dikonsumsi setiap harinya.
Salah seorang warga, Yuli mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sudah dialaminya sejak 1986. Sejak tahun itu, Yuli dan warga setempat tidak pernah menikmati air bersih dari PDAM karena disana belum terpasang pipa induk.
Warga merasa syarat yang diajukan pemerintah untuk permintaan memasang PDAM sangat sulit. Pemerintah meminta warga menyertakan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) agar mereka bisa menikmati air bersih PDAM. Namun, warga yang sebagian masyarakat miskin tidak memiliki syarat utama itu.
"Mana ada pemerintah usahakan, dirawat aja enggak. Sekarang kalau mau pasang pipa ledeng harus ada ijin sedangkan rumah kita aja kayak kandang ayam. Kita mau minum aja pakai air hujan, mau mandi, nyuci nampung air hujan," ujarnya.
Menurutnya, jika musim kemarau tiba, dirinya bersama sejumlah warga setempat terpaksa mendatangi sejumlah perusahaan yang ada di sekitar pemukiman warga RT 24 untuk mendapatkan air bersih.
Yuli berharap, pemerintah serta anggota DPRD Balikpapan bisa mendengarkan keluhan masyarakat. Janji pihak kelurahan Manggar untuk memasang pipa induk hingga saat ini belum terealisasi.
medcom.id, Balikpapan: Warga RT 24 Batakan Mas, Kelurahan Manggar, Kalimantan Timur bertahun-tahun menggantungkan kebutuhannya pada air hujan dan sumber air sumur yang keruh untuk dikonsumsi setiap harinya.
Salah seorang warga, Yuli mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sudah dialaminya sejak 1986. Sejak tahun itu, Yuli dan warga setempat tidak pernah menikmati air bersih dari PDAM karena disana belum terpasang pipa induk.
Warga merasa syarat yang diajukan pemerintah untuk permintaan memasang PDAM sangat sulit. Pemerintah meminta warga menyertakan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) agar mereka bisa menikmati air bersih PDAM. Namun, warga yang sebagian masyarakat miskin tidak memiliki syarat utama itu.
"Mana ada pemerintah usahakan, dirawat aja enggak. Sekarang kalau mau pasang pipa ledeng harus ada ijin sedangkan rumah kita aja kayak kandang ayam. Kita mau minum aja pakai air hujan, mau mandi, nyuci nampung air hujan," ujarnya.
Menurutnya, jika musim kemarau tiba, dirinya bersama sejumlah warga setempat terpaksa mendatangi sejumlah perusahaan yang ada di sekitar pemukiman warga RT 24 untuk mendapatkan air bersih.
Yuli berharap, pemerintah serta anggota DPRD Balikpapan bisa mendengarkan keluhan masyarakat. Janji pihak kelurahan Manggar untuk memasang pipa induk hingga saat ini belum terealisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
