Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengecek langsung kondisi tiga desa di Tanggulangin yang dilanda banjir. (Foto: MI/Heri Susetyo)
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengecek langsung kondisi tiga desa di Tanggulangin yang dilanda banjir. (Foto: MI/Heri Susetyo)

3 Desa di Tanggulangin Sidoarjo Tanggap Darurat Banjir

Media Indonesia.com • 07 Desember 2021 12:29
Sidoarjo: Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menetapkan status tanggap darurat banjir di tiga desa di Kecamatan Tanggulangin. 
 
Tiga desa status tanggap darurat banjir tersebut adalah Desa Kedungbanteng, Banjarasri, dan Banjarpanji. Status darurat ini berlaku mulai 7-21 Desember 2021.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengecek langsung kondisi tiga desa tersebut pada Senin malam, 6 Desember 2021. Bupati berkeliling dan berbincang dengan warga setempat sambil memastikan bantuan sembako terdistribusi dengan baik.

Pada kesempatan itu Muhdlor menginstruksikan ke jajaran terkait untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa tersebut. Seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas PU BMSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat Tanggulangin serta tiga pemerintah desa.
 
Penanganan yang dilakukan selama tanggap darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 30-40 sentimeter.
 
Baca juga: Pelayaran Feri Lintas Sulawesi Disetop Sementara Imbas Cuaca Buruk
 
Selain itu menyiagakan sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa. Pemerintah juga mempercepat pembuatan kisdam (bendungan sementara) dan menyiapkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak.
 
"Mulai besok (Selasa, hari ini) sudah dimulai dilakukan pengurukan situ di jalan Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kita siagakan. Ada 7 pompa yang sudah siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," kata Muhdlor.
 
Ketiga desa itu menurut Muhdlor sudah dalam pantauan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sejak 2018. Pada kurun waktu 2018-2020 wilayah tersebut mengalami penurunan tanah.
 
"Dan angka penurunan cukup tinggi bahkan tertinggi penurunan hingga 30 cm," kata Muhdlor.
 
Muhdlor juga menyampaikan prediksi dan peringatan dari BMKG bahwa akan datang air rob yang puncaknya terjadi pada Desember.
 
"Pemkab Sidoarjo sudah mewanti-wanti karena 3-6 Desember ini sesuai analisis BMKG, memang air rob tinggi, air laut naik cukup tinggi sekitar 1,5-2 meter," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan