Solo: Puluhan makam di TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, dirusak sejumlah anak. Terkait hal itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta pihak kepolisian tetap memproses pelaku.
"Semua harus diproses, pelakunya dibina karena masih anak-anak. Diproses semuanya, pengasuhnya juga. Sudah Ndak benar itu," kata Gibran di Solo, Selasa, 22 Juni 2021.
Baca: PTM di Kota Tangerang Ditunda
Gibran telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi makam yang dirusak tersebut. Diketahui sebanyak 12 makam rusak dan mayoritas merupakan makam dengan ornamen agama tertentu.
Menurut informasi di lapangan, perusakan dilakukan oleh sejumlah anak dari rumah belajar yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Dikatakan saksi mereka melakukan perusakan pada Rabu, 16 Juni 2021. Kasus tersebut kemudian ditangani Polsek Pasar Kliwon.
"Ini sudah masuk tindakan kurang ajar sekali ya. Ngawur banget, makanya saya minta rumah belajar tersebut ditutup dan yang di dalamnya (pengasuh dan anak didik) diproses dan dibina. Ndak bisa dibiarkan kejadian seperti ini," jelasnya.
Menanggapi hal itu Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, mengaku masih melakukan proses penyelidikan. "Ini masih dalam proses penyelidikan. Nanti kita beritahu hasilnya," ungkapnya.
Solo: Puluhan
makam di TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, dirusak sejumlah anak. Terkait hal itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta pihak kepolisian tetap memproses pelaku.
"Semua harus diproses, pelakunya dibina karena masih anak-anak. Diproses semuanya, pengasuhnya juga. Sudah Ndak benar itu," kata Gibran di Solo, Selasa, 22 Juni 2021.
Baca:
PTM di Kota Tangerang Ditunda
Gibran telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi makam yang dirusak tersebut. Diketahui sebanyak 12 makam rusak dan mayoritas merupakan makam dengan ornamen agama tertentu.
Menurut informasi di lapangan, perusakan dilakukan oleh sejumlah anak dari rumah belajar yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Dikatakan saksi mereka melakukan perusakan pada Rabu, 16 Juni 2021. Kasus tersebut kemudian ditangani Polsek Pasar Kliwon.
"Ini sudah masuk tindakan kurang ajar sekali ya. Ngawur banget, makanya saya minta rumah belajar tersebut ditutup dan yang di dalamnya (pengasuh dan anak didik) diproses dan dibina. Ndak bisa dibiarkan kejadian seperti ini," jelasnya.
Menanggapi hal itu Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, mengaku masih melakukan proses penyelidikan. "Ini masih dalam proses penyelidikan. Nanti kita beritahu hasilnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
