Tangerang: Keji, seorang ibu di Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, Banten, tega membunuh anak kandungnya sendiri yang baru saja dilahirkannya. Bayi itu tewas setelah dijerat dengan lilitan pakaian di lehernya.
"Jadi, pelaku berinisial UA itu kerjanya sebagai penjual kopi keliling. Dia sudah ada lima anak, dan yang menjadi korban ini anaknya yang keenam," ujar Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton, Sabtu, 28 Januari 2023.
Shilton menuturkan pelaku terbebani dengan adanya anak lagi. Bahkan, ada anaknya yang dirawat oleh keluarga dan tetangganya.
"Ada beberapa anaknya yang dititipkan ke keluarga dan tetangga. Masalah ekonomi ini," katanya.
Shilton menjelaskan pelaku melilitkan pakaian yang digunakan ke tubuh anaknya untuk menghilangkan nyawa bayi tersebut.
"Lilitan itu pun sampai ke leher, lalu UA menyeret bayi tersebut sampai ke lantai atas kontrakan sehingga bagian wajah bayi lebam dan pernafasan bayi terganggu," jelasnya.
Shilton menambahkan menurut keterangan saksi yang merupakan tetangga dari UA, dirinya mendengar tangisan bayi dari kamar mandi rumahnya. Kemudian saksi melihat ada bayi yang terbungkus kain putih.
"Lalu dengan segera saksi membawa bayi tersebut ke Puskesmas Cadasari. Namun nahas bayi tersebut tidak tertolong dan telah meninggal," ucap dia.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 3 dan 4 Jo Pasal 76C UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Keji, seorang ibu di Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang,
Banten, tega
membunuh anak kandungnya sendiri yang baru saja dilahirkannya. Bayi itu tewas setelah dijerat dengan lilitan pakaian di lehernya.
"Jadi, pelaku berinisial UA itu kerjanya sebagai penjual kopi keliling. Dia sudah ada lima anak, dan yang menjadi korban ini anaknya yang keenam," ujar Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton, Sabtu, 28 Januari 2023.
Shilton menuturkan pelaku terbebani dengan adanya anak lagi. Bahkan, ada anaknya yang dirawat oleh keluarga dan tetangganya.
"Ada beberapa anaknya yang dititipkan ke keluarga dan tetangga. Masalah ekonomi ini," katanya.
Shilton menjelaskan pelaku melilitkan pakaian yang digunakan ke tubuh anaknya untuk menghilangkan nyawa bayi tersebut.
"Lilitan itu pun sampai ke leher, lalu UA menyeret bayi tersebut sampai ke lantai atas kontrakan sehingga bagian wajah bayi lebam dan pernafasan bayi terganggu," jelasnya.
Shilton menambahkan menurut keterangan saksi yang merupakan tetangga dari UA, dirinya mendengar tangisan bayi dari kamar mandi rumahnya. Kemudian saksi melihat ada bayi yang terbungkus kain putih.
"Lalu dengan segera saksi membawa bayi tersebut ke Puskesmas Cadasari. Namun nahas bayi tersebut tidak tertolong dan telah meninggal," ucap dia.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 3 dan 4 Jo Pasal 76C UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
