medcom.id, Surabaya: Menteri Kesehatan Nina Moeloek menemui keluarga penumpang AirAsia QZ8501 di Crisis Center Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, sekira pukul 10.30 WIB, Sabtu (3/1/2015). Menkes mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban QZ8501.
"Saya pribadi ataupun jajaran Kemenkes turut berduka cita, Innalillahi wa innailahi rojiun. Saya mengerti apa yang ada di dalam hati bapak dan ibu sekalian dengan musibah ini," kata Menkes kepada keluarga korban.
Menkes menyebut tragedi itu merupakan kuasa Tuhan YME. Hanya Tuhan YME yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Manusia hanya bisa berencana, ketetapan hanya ada pada Tuhan.
"Mungkin di balik ini ada sesuatu yang tidak kita ketahui rencana Yang Maha Kuasa," kata dia.
Menkes berharap keluarga bisa menerima kenyataan pahit bahwa pesawat AirAsia 8501 jatuh ke dalam laut. Sebab, lanjutnya, proses mencari, mengidentifikasi jenazah, serta mencari tahu penyebab kecelakaan membutuhkan banyak waktu.
"Ini (identifikasi) tidak mudah karena banyak tanda yang tidak bisa dikenali, walaupun bisa dilakukan pemeriksaan yang hasilnya bisa didapat," ujar Nina.
Hingga kini, kata Menkes, kepolisian masih terus berupaya melakukan identifikasi dibantu tim forensik dari berbagai perguruan tinggi seperti UI, UGM, Unair, dan lainnya.
"Satu yang dapat kita katakan, Insya Allah mereka diterima Tuhan," kata dia.
medcom.id, Surabaya: Menteri Kesehatan Nina Moeloek menemui keluarga penumpang AirAsia QZ8501 di Crisis Center Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, sekira pukul 10.30 WIB, Sabtu (3/1/2015). Menkes mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban QZ8501.
"Saya pribadi ataupun jajaran Kemenkes turut berduka cita, Innalillahi wa innailahi rojiun. Saya mengerti apa yang ada di dalam hati bapak dan ibu sekalian dengan musibah ini," kata Menkes kepada keluarga korban.
Menkes menyebut tragedi itu merupakan kuasa Tuhan YME. Hanya Tuhan YME yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Manusia hanya bisa berencana, ketetapan hanya ada pada Tuhan.
"Mungkin di balik ini ada sesuatu yang tidak kita ketahui rencana Yang Maha Kuasa," kata dia.
Menkes berharap keluarga bisa menerima kenyataan pahit bahwa pesawat AirAsia 8501 jatuh ke dalam laut. Sebab, lanjutnya, proses mencari, mengidentifikasi jenazah, serta mencari tahu penyebab kecelakaan membutuhkan banyak waktu.
"Ini (identifikasi) tidak mudah karena banyak tanda yang tidak bisa dikenali, walaupun bisa dilakukan pemeriksaan yang hasilnya bisa didapat," ujar Nina.
Hingga kini, kata Menkes, kepolisian masih terus berupaya melakukan identifikasi dibantu tim forensik dari berbagai perguruan tinggi seperti UI, UGM, Unair, dan lainnya.
"Satu yang dapat kita katakan, Insya Allah mereka diterima Tuhan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
