Gandeng Sogang University, Kompetisi SEED Indonesia 2025 Dorong Inovasi Berkelanjutan

Yogyakarta: Kompetisi Sustainable Ideas through Education, Engineering, and Design (SEED) Indonesia 2025 dinilai dapat mendorong lahirnya solusi inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan global. kompetisi yang diikuti lima perguruan tinggi dan Sogang University, Korea Selatan itu diyakini dapat menghadirkan perubahan. "Universitas Sanata Dharma menyandarkan diri pada pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi. Hal ini sejalan dengan semangat Jesuit: men and women for and with others," kata Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma (USD) Sudi Mungkasi, selaku tuan rumah kompetisi SEED.  Kompetisi ini menghadirkan 29 tim mahasiswa dari lima perguruan tinggi Indonesia, dan menjadi wujud nyata kolaborasi internasional antara Jurusan Pendidikan MIPA USD dan Sogang University, Korea Selatan. Kompetisi ini merupakan bagian dari kerja sama strategis yang telah terjalin antara USD dan Sogang University, dengan melibatkan langsung ilmuwan serta insinyur dari berbagai universitas dan perusahaan di Korea yang tergabung dalam inisiatif Scientists and Engineers Without Borders (SEWB). Melalui program ini, para akademisi dan praktisi bersama-sama mendorong lahirnya solusi inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan global. Partisipasi lima perguruan tinggi USD, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, menunjukkan besarnya semangat kolaborasi lintas institusi dalam mendukung pendidikan tinggi berbasis inovasi dan keberlanjutan. Ketua Tim Kerja Sama LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta Marcella Dwinda Danti Hutami mengapresiasi USD yang secara aktif membangun jejaring, baik lokal maupun internasional, dan merancang program-program yang menyentuh persoalan global secara konkret. Kompetisi berlangsung sepanjang hari, dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Masing-masing tim mempresentasikan proyek inovatif yang memadukan unsur pendidikan, teknik, dan desain sebagai solusi atas berbagai tantangan masa depan. Dari total 29 tim, delapan di antaranya lolos ke babak final setelah melalui tahap seleksi. Tim SINIMED dari UPI tampil sebagai pemenang utama dan berhak atas Grand Award. Dua tim lainnya, dari Universitas Pendidikan Ganesha dan ISI Yogyakarta, meraih Gold Award. Sementara itu, lima tim dari USD, UNNES, ISI Yogyakarta, dan UPI mendapat Silver Award. Sepuluh tim lainnya dari berbagai universitas meraih Bronze Award. Kompetisi ini juga memberikan delapan kategori penghargaan khusus. Di antaranya: Best Innovation: Tim Luminolythic (UPI) Best Social Impact: Tim ARTIFACTS (ISI Yogyakarta) Best Design & Functions: Tim Undiksha 1 Best Profitable Mind: Tim Jataka (ISI Yogyakarta) Best Sustainable Mind: Tim LuminoSense (UNNES) Best Academic Achievement: Tim CapsDX (USD) Best Entrepreneurship: Tim Kowi (USD), penghargaan dari Pemerintah Yogyakarta Best Friendship: Tim SINIMED (UPI), mencerminkan semangat kolaborasi Selain itu, sembilan tim dari USD, ISI Yogyakarta, dan UNNES juga memperoleh Honorable Mentions atas kualitas ide dan kerja tim yang ditampilkan. Prof. Kwanwoo Shin dari Sogang University mengapresiasi antusiasme para peserta dan menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini ke depan. "Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi mahasiswa untuk terus berkreasi dalam menciptakan solusi inovatif, khususnya di bidang sains dan teknologi. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Shin. Kompetisi SEED Indonesia 2025 tak sekadar ajang lomba, tetapi juga ruang pembelajaran lintas budaya, pertukaran ide, dan aksi nyata membangun masa depan bersama. Kompetisi ini menjadi ruang kolaboratif bagi generasi muda, institusi pendidikan, pemerintah, dan mitra global untuk bersama-sama menciptakan perubahan positif melalui inovasi berkelanjutan.