Jepara: Gelombang besar terjadi di perairan laut Jepara, Jawa Tengah, sejak akhir Desember 2022. Tak pelak kondisi itu membuat pantai di Bumi Kartini dibanjiri sampah.
Setiap hari sedikitnya 3,6 ton sampah diangkut petugas dari pantai sepanjang lebih dari 3 kilometer tersebut.
“Setiap hari kami bersihkan di sepanjang bibir pantai. Sampah selalu datang. Minimal enam kendaraan (roda tiga) penuh,” kata Manajer Objek Wisata Pantai Bandengan, Subiyanto, Kamis, 26 Januari 2023.
Dia menjelaskan gelombang tinggi memang sudah surut pada pekan awal Januari 2023. Namun, sampai sekarang sampah masih terus berdatangan di bibir Pantai Bandengan.
Sampah yang dibersihkan didominasi ranting pohon dan bambu. Ada pula sampah plastik dan sampah rumah tangga. Tak pelak, remah-remah sampah pun membuat air laut di tepi pantai menghitam.
“Setiap hari kami bersihkan mengandalkan petugas yang terbatas. Jadi kalau ada wisatawan datang, mereka tidak komplain dan tetap merasa nyaman,” jelas Subiyanto.
Selain membersihkan sampah, Subiyanto juga membuat tanggul dari karung berisi pasir di sepanjang bibir pantai. Hal itu bertujuan supaya bibir pantai tidak mengalami abrasi dan pasir bisa tetap aman dari gempuran ombak.
“Beruntungnya warga sekitar juga peduli, jadi kami bersama-sama memasang tanggul karung. Kalau tidak diberi tanggul, pasir pantai habis terbawa arus,” ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara:
Gelombang besar terjadi di perairan laut Jepara,
Jawa Tengah, sejak akhir Desember 2022. Tak pelak kondisi itu membuat pantai di Bumi Kartini dibanjiri
sampah.
Setiap hari sedikitnya 3,6 ton sampah diangkut petugas dari pantai sepanjang lebih dari 3 kilometer tersebut.
“Setiap hari kami bersihkan di sepanjang bibir pantai. Sampah selalu datang. Minimal enam kendaraan (roda tiga) penuh,” kata Manajer Objek Wisata Pantai Bandengan, Subiyanto, Kamis, 26 Januari 2023.
Dia menjelaskan gelombang tinggi memang sudah surut pada pekan awal Januari 2023. Namun, sampai sekarang sampah masih terus berdatangan di bibir Pantai Bandengan.
Sampah yang dibersihkan didominasi ranting pohon dan bambu. Ada pula sampah plastik dan sampah rumah tangga. Tak pelak, remah-remah sampah pun membuat air laut di tepi pantai menghitam.
“Setiap hari kami bersihkan mengandalkan petugas yang terbatas. Jadi kalau ada wisatawan datang, mereka tidak komplain dan tetap merasa nyaman,” jelas Subiyanto.
Selain membersihkan sampah, Subiyanto juga membuat tanggul dari karung berisi pasir di sepanjang bibir pantai. Hal itu bertujuan supaya bibir pantai tidak mengalami abrasi dan pasir bisa tetap aman dari gempuran ombak.
“Beruntungnya warga sekitar juga peduli, jadi kami bersama-sama memasang tanggul karung. Kalau tidak diberi tanggul, pasir pantai habis terbawa arus,” ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
