Kupang: Polisi memburu dua pria bertopeng yang merusak dua sekolah di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Polisi hingga saat ini masih melakukan penyidikan dan memeriksa sejumlah saksi,” kata presenter Metro TV Marvin Sulistio dalam program Metro Pagi Primetime, Senin 20 September 2021.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 16 Septemeber 2021 lalu sekitar pukul 15.00 WIT. Saat itu terlihat dua orang tidak dikenal datang dengan menggunakan mobil double cabin kemudian melakukan perusakan. Adapun sekolah yang dirusak antara lain SD GMIT OHANI dan SMP Negeri 1 Atap Tebenu.
Kedua pelaku menutupi identitasnya dengan menggunakan topeng, lalu masuk kedalam kelas dan memporak-porandakan kursi, serta peralatan yang berada di dalam kelas. Sebanyak lima kelas berhasil dirusak oleh para pelaku.
Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.
“Kami harapkan untuk keterangan para saski ini juga bisa membantu kami untuk membuka tabi. Khusus untuk pelaku dan motif untuk saat ini belum ditemukan,” kata Elpidus Kono Feka. (Taris Dwi Aryani)
Kupang: Polisi memburu dua pria bertopeng yang
merusak dua sekolah di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Polisi hingga saat ini masih melakukan penyidikan dan memeriksa sejumlah saksi,” kata presenter Metro TV Marvin Sulistio dalam program
Metro Pagi Primetime, Senin 20 September 2021.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 16 Septemeber 2021 lalu sekitar pukul 15.00 WIT. Saat itu terlihat dua orang tidak dikenal datang dengan menggunakan mobil
double cabin kemudian melakukan perusakan. Adapun sekolah yang dirusak antara lain SD GMIT OHANI dan SMP Negeri 1 Atap Tebenu.
Kedua pelaku menutupi identitasnya dengan menggunakan topeng, lalu masuk kedalam kelas dan memporak-porandakan kursi, serta peralatan yang berada di dalam kelas. Sebanyak lima kelas berhasil dirusak oleh para pelaku.
Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.
“Kami harapkan untuk keterangan para saski ini juga bisa membantu kami untuk membuka tabi. Khusus untuk pelaku dan motif untuk saat ini belum ditemukan,” kata Elpidus Kono Feka.
(Taris Dwi Aryani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
