Wamena: Masyarakat bersama TNI-Polri bergotong royong membersihkan bekas kerusuhan di SMPN 1 Wamena, Papua, Jumat, 4 Oktober 2019. Aksi bersih-bersih dilakukan setelah tempat pendidikan itu rusak pascakerusuhan anarkistis, Senin, 23 September 2019.
"Saya sudah minta pada kepala sekolah agar Senin 7 Oktober sekolah dibuka kembali. sehingga anak anak bisa kembali belajar," kata Bupati Wamena, Jhon Richard Banau di lokasi, Jumat, 10 Oktober 2019.
Jhon memastikan, kondisi Wamena sudah aman. Dia juga meminta warga pendatang tidak perlu eksodus dari Wamena.
"Saya sudah berkirim surat secara resmi ke Gubernur dan TNI agar dalam waktu dua atau tiga hari kedepan Hercules dihentikan," ujar Jhon.
Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto juga memastikan kondisi di Wamena sudah aman. Pihaknya bersama kepolisian akan terus berpatroli mengontrol keamanan.
"Tidak ada permasalahan antara masyarakat lokal dan pendatang. Buktinya tadi waktu bakti sosial di Pasar Wouma dan SMN 1 semua sama sama bertotong royong," ujar Candra.
TNI juga memastikan akan membantu pihak sekolah jika dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar. "Kalau kekurangan guru kita akan bantu dengan sukarelawan dan personel TNI dan Polisi yang biasa mengajar," tambah Candra.
Wamena: Masyarakat bersama TNI-Polri bergotong royong membersihkan bekas kerusuhan di SMPN 1 Wamena, Papua, Jumat, 4 Oktober 2019. Aksi bersih-bersih dilakukan setelah tempat pendidikan itu rusak pascakerusuhan anarkistis, Senin, 23 September 2019.
"Saya sudah minta pada kepala sekolah agar Senin 7 Oktober sekolah dibuka kembali. sehingga anak anak bisa kembali belajar," kata Bupati Wamena, Jhon Richard Banau di lokasi, Jumat, 10 Oktober 2019.
Jhon memastikan, kondisi Wamena sudah aman. Dia juga meminta warga pendatang tidak perlu eksodus dari Wamena.
"Saya sudah berkirim surat secara resmi ke Gubernur dan TNI agar dalam waktu dua atau tiga hari kedepan Hercules dihentikan," ujar Jhon.
Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto juga memastikan kondisi di Wamena sudah aman. Pihaknya bersama kepolisian akan terus berpatroli mengontrol keamanan.
"Tidak ada permasalahan antara masyarakat lokal dan pendatang. Buktinya tadi waktu bakti sosial di Pasar Wouma dan SMN 1 semua sama sama bertotong royong," ujar Candra.
TNI juga memastikan akan membantu pihak sekolah jika dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar. "Kalau kekurangan guru kita akan bantu dengan sukarelawan dan personel TNI dan Polisi yang biasa mengajar," tambah Candra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
