Bali: Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan pembangunan bandara di Bali Utara tak bisa lagi ditunda. Menurutnya, bandara ini harus segera dibangun sebagai upaya pemerataan ekonomi antara wilayah selatan dan utara Bali.
Apalagi kajian mengatakan bahwa di Buleleng memerlukan bandara, hal ini tentu sebagai upaya pemerataan ekonomi di Bali antara wilayah selatan dan utara.
Menurutnya, persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan, melainkan karena kebutuhan. Yang di dalamnya tentu banyak aspek persoalan sosial, budaya, hingga politik.
"Kita tidak bisa melihat perekonomian Bali hanya dari Kabupaten Badung. Harus juga melihat perekonomian di Kabupaten Buleleng dan lainnya. Keberadaan bandara di Bali Utara akan menciptakan lapangan kerja yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar," kata Moeldoko saat berkunjung ke Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis, 27 Juli 2023 siang.
Menurut Moeldoko, bandara menjadi kebutuhan yang pasti akan menjadi pertimbangan. "Dan pertimbangan ini sebenarnya sudah cukup panjang di Presiden,” ujar dia.
Moeldoko menjelaskan bahwa Bandara Bali Utara yang dulunya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) kini sudah dikeluarkan, namun akan masuk ke dalam dokumen strategis yang berisikan rencana pembangunan jangka panjang, menengah, dan pendek.
Aspirasi masyarakat akan pembangunan bandara dalam bentuk offshore atau lepas pantai, akan diteruskan secara langsung ke Presiden Jokowi agar pembangunan Bandara Bali Utara tetap berlanjut.
"Menjadi tugas kami untuk melaporkan kepada Presiden bahwa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang digagas oleh PT BIBU Panji Sakti dan mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Bali Utara karena pembangunan yang dirancang memegang teguh konsep Tri Hita Karana,” kata dia.
Baca: Bandara Soetta Tersibuk Pertama di Asean dan ke-3 di Asia Pasifik
Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Iwan Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo optimistis akan kelanjutan pembangunan bandara di wilayah utara Bali ini. Apalagi, kata dia, masyarakat Buleleng berkeinginan membangun perekonomian baru, terlebih setelah adanya bandara di Bali Utara.
"Agenda kunjungan kerja Moeldoko ini semakin meyakinkan masyarakat yang sangat antusias ingin membangun perekonomian baru di wilayahnya melalui Bandara Baru ini, setelah kunjungan Ketua DPD RI, sebulan yang lalu," ujar Iwan.
Bali: Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan pembangunan
bandara di Bali Utara tak bisa lagi ditunda. Menurutnya, bandara ini harus segera dibangun sebagai upaya pemerataan ekonomi antara wilayah selatan dan utara Bali.
Apalagi kajian mengatakan bahwa di Buleleng memerlukan bandara, hal ini tentu sebagai upaya pemerataan ekonomi di Bali antara wilayah selatan dan utara.
Menurutnya, persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan, melainkan karena kebutuhan. Yang di dalamnya tentu banyak aspek persoalan sosial, budaya, hingga politik.
"Kita tidak bisa melihat perekonomian Bali hanya dari Kabupaten Badung. Harus juga melihat perekonomian di Kabupaten Buleleng dan lainnya. Keberadaan bandara di Bali Utara akan menciptakan lapangan kerja yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar," kata Moeldoko saat berkunjung ke Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis, 27 Juli 2023 siang.
Menurut Moeldoko, bandara menjadi kebutuhan yang pasti akan menjadi pertimbangan. "Dan pertimbangan ini sebenarnya sudah cukup panjang di Presiden,” ujar dia.
Moeldoko menjelaskan bahwa Bandara Bali Utara yang dulunya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) kini sudah dikeluarkan, namun akan masuk ke dalam dokumen strategis yang berisikan rencana pembangunan jangka panjang, menengah, dan pendek.
Aspirasi masyarakat akan pembangunan bandara dalam bentuk offshore atau lepas pantai, akan diteruskan secara langsung ke Presiden Jokowi agar pembangunan Bandara Bali Utara tetap berlanjut.
"Menjadi tugas kami untuk melaporkan kepada Presiden bahwa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang digagas oleh PT BIBU Panji Sakti dan mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Bali Utara karena pembangunan yang dirancang memegang teguh konsep Tri Hita Karana,” kata dia.
Baca: Bandara Soetta Tersibuk Pertama di Asean dan ke-3 di Asia Pasifik
Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Iwan Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo optimistis akan kelanjutan pembangunan bandara di wilayah utara Bali ini. Apalagi, kata dia, masyarakat Buleleng berkeinginan membangun perekonomian baru, terlebih setelah adanya bandara di Bali Utara.
"Agenda kunjungan kerja Moeldoko ini semakin meyakinkan masyarakat yang sangat antusias ingin membangun perekonomian baru di wilayahnya melalui Bandara Baru ini, setelah kunjungan Ketua DPD RI, sebulan yang lalu," ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
