Solo: Seorang instruktur taekwondo ternama di Solo diamankan polisi setelah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Instruktur berinisial DS tersebut diketahui merupakan Ketua Pengkot Taekwondo Solo.
"Kasusnya bermula saat ayah dari salah satu korban mendatangi kantor kami pekan lalu. Bercerita bahwa anaknya menjadi korban pelecehan seksual pelaku DS," papar Koordinator kuasa hukum korban, Widhi Wicaksono, di Solo, Jumat, 24 Maret 2023.
Kasus ini terbongkar usai korban yang berusia 13 tahun tersebut tidak mau lagi mengikuti kelas taekwondo di sasana yang berada di Kecamatan Banjarsari Solo. Sang ayah kemudian mendesak korban untuk mengatakan penyebabnya.
Setelah didesak, korban akhirnya mengaku telah dilecehkan oleh pelaku saat mengikuti kelas taekwondo.
"Dari situ kemudian mereka mendatangi kami dan meminta pendampingan hukum. Kami juga membuka kemungkinan adanya korban lain. Pada akhirnya memang ada korban lain, sampai saat ini terdeteksi tiga korban dan masih dimungkinkan bertambah," ujar Widhi.
Kasus tersebut telah dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Solo, Jumat, 17 Maret 2023. Dia menegaskan, pihaknya membuka posko pengaduan terkait kemungkinan adanya korban lain dsri DS.
"Karena muridnya cukup banyak ya, ada sekitar 50 orang. Dan dia mengajar bukan hanya di satu tempat. Untuk itu kami membuka posko pengaduan kemungkinan adanya korban lain. Atau bisa langsung mendatangi unit PPA. Memang untuk melaporkan kasus ini sulit, butuh mental yang kuat. Tiga orang korban yang melapor kemarin cukup lama kita yakinkan agar mau speak up. Jadi kita minta orangtua yang aktif," ungkap Widhi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Solo: Seorang instruktur taekwondo ternama di
Solo diamankan polisi setelah diduga melakukan
pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Instruktur berinisial DS tersebut diketahui merupakan Ketua Pengkot Taekwondo Solo.
"Kasusnya bermula saat ayah dari salah satu korban mendatangi kantor kami pekan lalu. Bercerita bahwa anaknya menjadi korban pelecehan seksual pelaku DS," papar Koordinator kuasa hukum korban, Widhi Wicaksono, di Solo, Jumat, 24 Maret 2023.
Kasus ini terbongkar usai korban yang berusia 13 tahun tersebut tidak mau lagi mengikuti kelas taekwondo di sasana yang berada di Kecamatan Banjarsari Solo. Sang ayah kemudian mendesak korban untuk mengatakan penyebabnya.
Setelah didesak, korban akhirnya mengaku telah dilecehkan oleh pelaku saat mengikuti kelas taekwondo.
"Dari situ kemudian mereka mendatangi kami dan meminta pendampingan hukum. Kami juga membuka kemungkinan adanya korban lain. Pada akhirnya memang ada korban lain, sampai saat ini terdeteksi tiga korban dan masih dimungkinkan bertambah," ujar Widhi.
Kasus tersebut telah dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Solo, Jumat, 17 Maret 2023. Dia menegaskan, pihaknya membuka posko pengaduan terkait kemungkinan adanya korban lain dsri DS.
"Karena muridnya cukup banyak ya, ada sekitar 50 orang. Dan dia mengajar bukan hanya di satu tempat. Untuk itu kami membuka posko pengaduan kemungkinan adanya korban lain. Atau bisa langsung mendatangi unit PPA. Memang untuk melaporkan kasus ini sulit, butuh mental yang kuat. Tiga orang korban yang melapor kemarin cukup lama kita yakinkan agar mau
speak up. Jadi kita minta orangtua yang aktif," ungkap Widhi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
