Jepara: Menjelang bulan suci Ramadan pengusaha kue Lebaran mulai menambah produksi. Pesanan kue kering persiapan untuk Lebaran mulai bertambah. Namun, pengusaha pembuatan kue Lebaran kini dibuat pusing dengan naiknya harga telur dan tepung.
Seorang pengusaha kue kering, Sulikah, mengatakan menjelang Ramadan terjadi penaikan harga telur dan tepung. Telur ayam mengalami penaikan sebesar Rp20 ribu per peti. Begitu juga dengan harga tepung naik Rp20 ribu per kardus.
"Telur yang biasanya satu peti Rp280 ribu, sekarang Rp300 ribu. Tepung ketan juga begitu, semula hanya Rp180 per kardus sekarang Rp200 ribu. Sehari bisa habir telur enam peti," ujar Sulikah, Senin, 4 Maret 2024.
Guna menekan kerugian, Sulikah terpaksa menaikan harga kue buatannya. Menurutnya, satu-satunya cara agar usahanya tetap berjalan dengan cara itu. Ketimbang mengurangi takaran bahan baku yang bisa berdampak pada penurunan kualitas rasa yang berujung kaburnya pelanggan.
"Untuk orderan alhamdulillah masih stabil, meski banyak keluhan soal harga. Misalnya kue keciput biasanya saya jual Rp52 ribu per kilogram, ini karena harga telur dan tepung naik saya jual Rp55rb per kilogram. Mahal sedikit tidak apa-apa yang penting kualitas masih terjaga, dari pada murah ngga enak, pelanggan bisa kabur," kata Sulikah.
Kue kering produksi Sulikah tidak hanya dipasarkan di wilayah Kabupaten Jepara tapi juga sudah merambah ke Kabupaten Kudus dan Demak. Dibantu putranya, Sulikah juga berebut konsumen di pasar daring.
Jepara: Menjelang bulan suci Ramadan pengusaha kue Lebaran mulai menambah produksi. Pesanan kue kering persiapan untuk Lebaran mulai bertambah. Namun, pengusaha pembuatan kue Lebaran kini dibuat pusing dengan naiknya harga telur dan tepung.
Seorang pengusaha kue kering, Sulikah, mengatakan menjelang Ramadan terjadi penaikan harga telur dan tepung. Telur ayam mengalami penaikan sebesar Rp20 ribu per peti. Begitu juga dengan harga tepung naik Rp20 ribu per kardus.
"Telur yang biasanya satu peti Rp280 ribu, sekarang Rp300 ribu. Tepung ketan juga begitu, semula hanya Rp180 per kardus sekarang Rp200 ribu. Sehari bisa habir telur enam peti," ujar Sulikah, Senin, 4 Maret 2024.
Guna menekan kerugian, Sulikah terpaksa menaikan harga kue buatannya. Menurutnya, satu-satunya cara agar usahanya tetap berjalan dengan cara itu. Ketimbang mengurangi takaran bahan baku yang bisa berdampak pada penurunan kualitas rasa yang berujung kaburnya pelanggan.
"Untuk orderan alhamdulillah masih stabil, meski banyak keluhan soal harga. Misalnya kue keciput biasanya saya jual Rp52 ribu per kilogram, ini karena harga telur dan tepung naik saya jual Rp55rb per kilogram. Mahal sedikit tidak apa-apa yang penting kualitas masih terjaga, dari pada murah ngga enak, pelanggan bisa kabur," kata Sulikah.
Kue kering produksi Sulikah tidak hanya dipasarkan di wilayah Kabupaten Jepara tapi juga sudah merambah ke Kabupaten Kudus dan Demak. Dibantu putranya, Sulikah juga berebut konsumen di pasar daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
