Bentrok Petani dan Ormas di Indramayu, Dua Orang Tewas

Indramayu: Bentrokan terjadi antara petani penggarap lahan Pabrik Gula (PG) Jatitujuh dengan diduga organisasi massa (ormas) Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis), Senin, 4 Oktober 2021. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua petani tewas. Salah satu saksi mata, Yaya Sumarya, 34, menuturkan semula pihaknya diminta untuk menggarap lahan tebu milik PG Jatitujuh, di Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Saat para pekerja sedang menggarap lahan, tiba-tiba diserang oleh kelompok yang diduga F-Kamis. "Saat menggarap lahan, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang," kata Yaya. Yaya mengungkapkan, bahwa kelompok masyarakat tersebut melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam. Akibat penyerangan itu, terjadi bentrok dari kelompok F-Kamis dan penggarap tebu. Ia menjelaskan, dua korban meninggal yaitu Suenda dan Yayan. Menurutnya, korban meninggal gara-gara terjatuh ke parit, saat berusaha menghindar. Baca: Ditagih Duit, Kakak Beradik di Surabaya Malah Dibacok Pengutang "Saat korban jatuh, langsung dibacok," kata Yaya. Yaya bersama sejumlah petani lainnya, sempat berusaha membawa korban ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak tertolong. Selain dua korban tewas, sejumlah petani juga mengalami luka bacok di tangan, kepala dan leher. Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif menuturkan, bentrokan terjadi antara petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh dengan sekelompok preman. Menurutnya, kelompok preman ini memprovokasi petani lainnya untuk melakukan penyerangan, sehingga terjadi bentrokan. "Sebenarnya, petani yang terlibat itu, mereka petani baik-baik. Tapi diprovokasi oleh preman," ujar Lukman.