Kulon Progo: Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat terjadinya penurunan kasus covid-19 yang signifikan sejak beberapa pekan terakhir. Namun, ini membuat masyarakat enggan melakuan tes antigen dan PCR.
"Kemarin tidak ada kasus (covid-19) bari di Kulon Progo, sementara hari ini ada empat kasus baru," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati dihubungi Medcom.id, Selasa, 12 Oktober 2021.
Baning mengatakan, masyarakat kini mulai menolak untuk menjalani tes PCR atau pun antigen. Ie menegaskan, tes itu sebagai bagian mencegah meluasnya penularan covid-19 yang belum terkendali. Meskipun, positivity rate kasus baru di Kulon Progo saat ini berkisar 2 persen.
"Dengan tak diketahui status kondisi seseorang ini meningkatkan risiko sakit berat hingga meninggal, khususnya lansia," ujarnya.
Baning menjelaskan, penurunan kasus itu tercatat signifikan sejak lonjakan kasus pada Juli lalu. Ia mengatakan, ada sebanyak 8.300 kasus covid-19 pada Juli 2021.
Baca: HUT ke-76 Jatim, Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi
"Lalu, ada sebanyak 4.272 kasus pada bulan Agustus, 737 kasus pada bulan September, dan 63 kasus pada Oktober ini," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini.
Menurut Baning, penurunan kasus ini salah satunya karena capaian vaksinasi yang sudah mencapai 77,3 persen di Kulon Progo. Namun, pihaknya mengingatkan ke masyarakat tetap perlu waspada pada ancaman penularan covid-19.
"Penurunan kasus ini bersifat global. Mobilitas masyarakat saat ini meningkat dan ada ribuan lansia belum divaksin," katanya.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dari total 22.019 kasus,masih ada 59 pasien yang isolasi. Sementara, 21.526 kasus selesai isolasi atau sembuh dan 434 meninggal.
Kulon Progo: Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat terjadinya penurunan kasus covid-19 yang signifikan sejak beberapa pekan terakhir. Namun, ini membuat masyarakat enggan melakuan tes antigen dan PCR.
"Kemarin tidak ada kasus (covid-19) bari di Kulon Progo, sementara hari ini ada empat kasus baru," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati dihubungi Medcom.id, Selasa, 12 Oktober 2021.
Baning mengatakan, masyarakat kini mulai menolak untuk menjalani tes PCR atau pun antigen. Ie menegaskan, tes itu sebagai bagian mencegah meluasnya penularan covid-19 yang belum terkendali. Meskipun,
positivity rate kasus baru di Kulon Progo saat ini berkisar 2 persen.
"Dengan tak diketahui status kondisi seseorang ini meningkatkan risiko sakit berat hingga meninggal, khususnya lansia," ujarnya.
Baning menjelaskan, penurunan kasus itu tercatat signifikan sejak lonjakan kasus pada Juli lalu. Ia mengatakan, ada sebanyak 8.300 kasus covid-19 pada Juli 2021.
Baca: HUT ke-76 Jatim, Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi
"Lalu, ada sebanyak 4.272 kasus pada bulan Agustus, 737 kasus pada bulan September, dan 63 kasus pada Oktober ini," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini.
Menurut Baning, penurunan kasus ini salah satunya karena capaian vaksinasi yang sudah mencapai 77,3 persen di Kulon Progo. Namun, pihaknya mengingatkan ke masyarakat tetap perlu waspada pada ancaman penularan covid-19.
"Penurunan kasus ini bersifat global. Mobilitas masyarakat saat ini meningkat dan ada ribuan lansia belum divaksin," katanya.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dari total 22.019 kasus,masih ada 59 pasien yang isolasi. Sementara, 21.526 kasus selesai isolasi atau sembuh dan 434 meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
