Lumajang: Sejumlah pengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memilih pulang ke rumah masing-masing sejak pagi tadi, Minggu 5 Desember 2021. Mereka adalah para pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru.
Reporter Metro TV, Fatma Ayu, mengatakan, sebelumnya ada 180 orang warga yang dilaporkan mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh. Kemudian jumlah pengungsi bertambah 220 orang.
"Pagi ini mulai pukul 04.00 WIB, pengungsi sudah banyak kembali ke rumah masing-masing. Mereka menengok kondisi rumah mereka," katanya saat Breaking News Metro TV, Minggu 5 Desember 2021.
Para pengungsi ini kembali ke rumah mereka masing-masing karena merasa aman jika kondisi sudah terang dan tidak gelap. Para pengungsi ini pulang untuk membersihkan rumah mereka.
"Karena ini memang debunya cukup tebal yang dibawa oleh hujan. Sehingga rumah mereka cukup kotor. Sehingga mereka memberanikan diri pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.
Baca: 10 Warga Lumajang Terdampak Erupsi Merapi Belum Bisa Dievakuasi
Sementara itu, penanggung jawab pengungsian Balai Desa Sumberwulu, Darwin, menyebutkan, para pengungsi memang terus bertambah kemarin malam hingga pagi tadi. Namun, setelah merasa aman, sebagian besar pengungsi memilih untuk pulang ke rumah.
"Cuaca saat ini masih berawan, cuma ada sedikit kabut, tidak berdebu. Sehingga warga sekitar turun pulang ke rumah masing-masing, ada yang cek rumah ada yang cek ternak," ujarnya.
Salah seorang pengungsi yang masih bertahan di Balai Desa Sumberwuluh mengatakan, banyak pengungsi yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, ia bersama keluarganya memilih bertahan di posko pengungsian.
"Kalau yang terdampak banjir ini tidak bisa pulang. Rumah saya akses jalan rusak, sama orangtua saya rumahnya roboh, habis," ujar warga Kampung Renteng tersebut.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas, Sabtu 4 Desember 2021 sekirar pukul 15.30 WIB. Peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut disertai dengan awan panas guguran.
Lumajang: Sejumlah pengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memilih pulang ke rumah masing-masing sejak pagi tadi, Minggu 5 Desember 2021. Mereka adalah para pengungsi terdampak erupsi
Gunung Semeru.
Reporter Metro TV, Fatma Ayu, mengatakan, sebelumnya ada 180 orang warga yang dilaporkan mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh. Kemudian jumlah pengungsi bertambah 220 orang.
"Pagi ini mulai pukul 04.00 WIB, pengungsi sudah banyak kembali ke rumah masing-masing. Mereka menengok kondisi rumah mereka," katanya saat Breaking News Metro TV, Minggu 5 Desember 2021.
Para pengungsi ini kembali ke rumah mereka masing-masing karena merasa aman jika kondisi sudah terang dan tidak gelap. Para pengungsi ini pulang untuk membersihkan rumah mereka.
"Karena ini memang debunya cukup tebal yang dibawa oleh hujan. Sehingga rumah mereka cukup kotor. Sehingga mereka memberanikan diri pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.
Baca: 10 Warga Lumajang Terdampak Erupsi Merapi Belum Bisa Dievakuasi
Sementara itu, penanggung jawab pengungsian Balai Desa Sumberwulu, Darwin, menyebutkan, para pengungsi memang terus bertambah kemarin malam hingga pagi tadi. Namun, setelah merasa aman, sebagian besar pengungsi memilih untuk pulang ke rumah.
"Cuaca saat ini masih berawan, cuma ada sedikit kabut, tidak berdebu. Sehingga warga sekitar turun pulang ke rumah masing-masing, ada yang cek rumah ada yang cek ternak," ujarnya.
Salah seorang pengungsi yang masih bertahan di Balai Desa Sumberwuluh mengatakan, banyak pengungsi yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, ia bersama keluarganya memilih bertahan di posko pengungsian.
"Kalau yang terdampak banjir ini tidak bisa pulang. Rumah saya akses jalan rusak, sama orangtua saya rumahnya roboh, habis," ujar warga Kampung Renteng tersebut.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas, Sabtu 4 Desember 2021 sekirar pukul 15.30 WIB. Peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut disertai dengan awan panas guguran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
