Ternate: Ratusan personel disiagakan untuk mengamankan aksi mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku Utara dan pengurus KAMMI daerah Kota Ternate. Mereka mengelar aksi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kami siagakan 170 personil Polres Ternate yang disebar di beberapa titik di Kota Ternate, ini sebagai antisipasi aksi masa yang kemungkinan terus berlanjut," kata Kabag Ops Polres Ternate AKP Henri Alfredo Korwa yang ditemui di sela-sela pengamanan, Kamis, 1 September 2022.
Puluhan personel Polres Ternate dan jajaran bersiaga di depan kantor Wali Kota Ternate. Dalam aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM ini, terlihat massa dari berbagai elemen baik dari HMI Kota Ternate, KAMMI, dan berbagai mahasiswa.
Pada aksi yang dimulai sekitar pukul 10.45 WIT itu masa membawa spanduk dengan bertuliskan 'Harga BBM naik harga diri Pemerintah turun', 'Tolak kenaikan harga BBM bersubsidi', dan lain-lain.
Ketum Pengurus KAMMI Malut Rudi Ahmad mengatakan aksi damai ini dilakukan terkait wacana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, kenaikan ini hanya akan menambah beban masyarakat pasca-covid-19.
"Alasannya karena kita belum pulih secara ekonomi, masyarakat masih berjuang untuk memulihkan ekonomi usai covid-19," ujar Rudi.
Aksi tersebut juga merespons surat edaran Pemkot Kota Ternate beberapa waktu lalu yang melarang para pedagang eceran membeli BBM menggunakan jerigen dan kendaraan roda dua yang dimodifikasi pada tanki.
"Tapi di lapangan tidak terjadi pengawasan dan pengawalan petugas sehingga mafia ini masih terjadi," ungkapnya.
Bahkan dirinya nyaris dikeroyok para pengecer BBM di salah satu SPBU di Kota Ternate karena dianggap mengganggu aktivitas mereka.
"Saya nyaris dikeroyok oleh orang-orang yang membeli menggunakan tangki motor yang dimodifikasi itu karena saya dicurigai membongkar mafia itu," ucap Rudi.
Ternate: Ratusan personel disiagakan untuk mengamankan
aksi mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku Utara dan pengurus KAMMI daerah Kota Ternate. Mereka mengelar aksi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM).
"Kami siagakan 170 personil Polres Ternate yang disebar di beberapa titik di Kota Ternate, ini sebagai antisipasi aksi masa yang kemungkinan terus berlanjut," kata Kabag Ops Polres Ternate AKP Henri Alfredo Korwa yang ditemui di sela-sela pengamanan, Kamis, 1 September 2022.
Puluhan personel Polres Ternate dan jajaran bersiaga di depan kantor Wali Kota Ternate. Dalam aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM ini, terlihat massa dari berbagai elemen baik dari HMI Kota Ternate, KAMMI, dan berbagai mahasiswa.
Pada aksi yang dimulai sekitar pukul 10.45 WIT itu masa membawa spanduk dengan bertuliskan 'Harga BBM naik harga diri Pemerintah turun', 'Tolak kenaikan harga BBM bersubsidi', dan lain-lain.
Ketum Pengurus KAMMI Malut Rudi Ahmad mengatakan aksi damai ini dilakukan terkait wacana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, kenaikan ini hanya akan menambah beban masyarakat pasca-
covid-19.
"Alasannya karena kita belum pulih secara ekonomi, masyarakat masih berjuang untuk memulihkan ekonomi usai covid-19," ujar Rudi.
Aksi tersebut juga merespons surat edaran Pemkot Kota Ternate beberapa waktu lalu yang melarang para pedagang eceran membeli BBM menggunakan jerigen dan kendaraan roda dua yang dimodifikasi pada tanki.
"Tapi di lapangan tidak terjadi pengawasan dan pengawalan petugas sehingga mafia ini masih terjadi," ungkapnya.
Bahkan dirinya nyaris dikeroyok para pengecer BBM di salah satu SPBU di Kota Ternate karena dianggap mengganggu aktivitas mereka.
"Saya nyaris dikeroyok oleh orang-orang yang membeli menggunakan tangki motor yang dimodifikasi itu karena saya dicurigai membongkar mafia itu," ucap Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
