Bogor: Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Yonvitner, menyarankan, Indonesia berguru ilmu budi daya lobster ke Vietnam.
Soal keberhasilan budi daya lobster, sambung dia, Vietnam cukup maju. Pembudi dayaan tak hanya untuk lobster di perairan laut namun juga ikan patin di perairan tawar.
"Perkembangan itu harusnya dijadikan momentum untuk mengajak Vietnam mengembangkan aktivitas budi daya di Indonesia. Sehingga nelayan mendapat manfaat lebih, bukan sekadar menjual benih," ujarnya, Minggu, 22 Desember 2019.
Menurut dia, tingkat efisiensi budi daya lobster di Vietnam juga terus membaik sehingga harapan hidup lobster lebih tinggi. Berkaca pada itu, Indonesia dinilai perlu 'mencuri ilmu' dan teknik atau teknologi yang digunakan Vietnam dalam membudi dayakan lobster.
"Jika budi daya dikembangkan, aktivitas budi daya yang pernah terhenti bisa diselaraskan dengan kerja sama dengan Vietnam," kata dia.
Ia menambahkan ada perbedaan antara lobster di laut lepas dengan lobster budi daya. Perbedaan paling besar yaitu pada proses pengendalian habitat hidup lobster.
"Lobster budi daya ada dalam keramba jaring apung (KJA) atau petak tertentu (ranching) yang terus terpantau namun untuk lobster laut lepas habitatnya tidak bisa diprediksi," ungkap Yonvitner.
Hal lain yang membedakan, tutup dia, lobster budi daya dilakukan pengontrolan secara teratur terhadap lingkungan seperti pakan, kualitas air, biota yang lainya. "Sedangkan lobster laut relatif bebas bergerak, mencari makanan dan berkompetisi di alam bebas," jelas dia.
Bogor: Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Yonvitner, menyarankan, Indonesia berguru ilmu budi daya lobster ke Vietnam.
Soal keberhasilan budi daya lobster, sambung dia, Vietnam cukup maju. Pembudi dayaan tak hanya untuk lobster di perairan laut namun juga ikan patin di perairan tawar.
"Perkembangan itu harusnya dijadikan momentum untuk mengajak Vietnam mengembangkan aktivitas budi daya di Indonesia. Sehingga nelayan mendapat manfaat lebih, bukan sekadar menjual benih," ujarnya, Minggu, 22 Desember 2019.
Menurut dia, tingkat efisiensi budi daya lobster di Vietnam juga terus membaik sehingga harapan hidup lobster lebih tinggi. Berkaca pada itu, Indonesia dinilai perlu 'mencuri ilmu' dan teknik atau teknologi yang digunakan Vietnam dalam membudi dayakan lobster.
"Jika budi daya dikembangkan, aktivitas budi daya yang pernah terhenti bisa diselaraskan dengan kerja sama dengan Vietnam," kata dia.
Ia menambahkan ada perbedaan antara lobster di laut lepas dengan lobster budi daya. Perbedaan paling besar yaitu pada proses pengendalian habitat hidup lobster.
"Lobster budi daya ada dalam keramba jaring apung (KJA) atau petak tertentu (ranching) yang terus terpantau namun untuk lobster laut lepas habitatnya tidak bisa diprediksi," ungkap Yonvitner.
Hal lain yang membedakan, tutup dia, lobster budi daya dilakukan pengontrolan secara teratur terhadap lingkungan seperti pakan, kualitas air, biota yang lainya. "Sedangkan lobster laut relatif bebas bergerak, mencari makanan dan berkompetisi di alam bebas," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
