medcom.id, Denpasar: Angeline, 8, tewas akibat benturan benda tumpul pada kepala dan leher. Memar terparah terjadi pada kepala bagian kanan. Selain itu, bekas jeratan tali ditemukan pada lehernya.
Demikian hasil autopsi yang disampaikan tim forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, soal penyebab kematian Angeline, Rabu 10 Juni. Tim juga memperkirakan Angeline dipukul tanpa perlawanan.
"Diperkirakan, korban dibunuh tiga minggu lalu," kata Kepala Forensik RSUP Sanglah, Dudut Rustyadi, saat merilis hasil autopsi kepada wartawan.
Proses forensik berlangsung sejak pukul 14.00 Wita. Tim menemukan kerusakan pada sejumlah bagian di tubuh bocah yang masih duduk kelas 2 SD itu.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, Mapolresta Denpasar mengamankan enam orang terkait kematian Angeline. Mereka yaitu Margaret, ibu angkat Angeline; dua anak Margaret, Ivone dan Kristin; seorang satpam; serta dua pembantu rumah tangga.
Sekira pukul 11.00 Wita, polisi menemukan jenazah Angeline terkubur di belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Kemudian, polisi membawa jenazah ke RSUP Sanglah untuk autopsi.
Diduga, kematian Angeline melibatkan orang-orang terdekatnya. Sebab, Angeline tinggal bersama keluarga angkatnya di Jalan Sedap Malam itu sejak masih bayi.
"Semua yang ada di rumah, orang yang berkaitan dengan Angeline harus kami dengar keterangannya," kata Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie.
Kasus itu bermula setelah Margaret melapor ke polisi bahwa anak angkatnya itu hilang saat bermain di depan rumah pada 16 Mei 2015. Peristiwa itu pun menarik perhatian banyak kalangan.
Tak hanya polisi, ratusan relawan pun turut mencari Angeline. Mereka menyebar foto Angeline di sudut-sudut kota.
medcom.id, Denpasar: Angeline, 8, tewas akibat benturan benda tumpul pada kepala dan leher. Memar terparah terjadi pada kepala bagian kanan. Selain itu, bekas jeratan tali ditemukan pada lehernya.
Demikian hasil autopsi yang disampaikan tim forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, soal penyebab kematian Angeline, Rabu 10 Juni. Tim juga memperkirakan Angeline dipukul tanpa perlawanan.
"Diperkirakan, korban dibunuh tiga minggu lalu," kata Kepala Forensik RSUP Sanglah, Dudut Rustyadi, saat merilis hasil autopsi kepada wartawan.
Proses forensik berlangsung sejak pukul 14.00 Wita. Tim menemukan kerusakan pada sejumlah bagian di tubuh bocah yang masih duduk kelas 2 SD itu.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, Mapolresta Denpasar mengamankan enam orang terkait kematian Angeline. Mereka yaitu Margaret, ibu angkat Angeline; dua anak Margaret, Ivone dan Kristin; seorang satpam; serta dua pembantu rumah tangga.
Sekira pukul 11.00 Wita, polisi menemukan jenazah Angeline terkubur di belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Kemudian, polisi membawa jenazah ke RSUP Sanglah untuk autopsi.
Diduga, kematian Angeline melibatkan orang-orang terdekatnya. Sebab, Angeline tinggal bersama keluarga angkatnya di Jalan Sedap Malam itu sejak masih bayi.
"Semua yang ada di rumah, orang yang berkaitan dengan Angeline harus kami dengar keterangannya," kata Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie.
Kasus itu bermula setelah Margaret melapor ke polisi bahwa anak angkatnya itu hilang saat bermain di depan rumah pada 16 Mei 2015. Peristiwa itu pun menarik perhatian banyak kalangan.
Tak hanya polisi, ratusan relawan pun turut mencari Angeline. Mereka menyebar foto Angeline di sudut-sudut kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
