Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayahnya. Ketetapan perpanjangan kebijakan itu dilakukan melalui surat instruksi gubernur bernomor 25/INSTR/2021, yang berlaku 31 Agustus hingga 1 September.
Dalam surat itu, Sri Sultan memerintahkan bupati/wali kota untuk berupaya menekan angka positivity rate atau persentase positif covid-19 dari jumlah sampel, yang masih di bawah standar keamanan. Standar keamanan positivity rate berdasarkan organisasi kesehatan dunia atau WHO yakni di 5 persen atau di bawahnya.
"Bupati dan wali kota agar menguatkan testing, tracing, dan treatment. Testing perlu ditingkatkan dengan ketentuan mencapai minimal 1/1.000 penduduk per minggu, sampai positivity rate di bawah 5 persen," ujarnya lewat keterangan tertulis, 1 September 2021.
Baca: Sri Sultan Tak Bisa Halau Kedatangan Wisatawan
Berdasarkan data yang Pemerintah DIY keluarkan, positivity rate hari ini sebesar 9,27 persen. Selama sepekan sebelumnya, rincian positivity rate-nya yakni 10,46 persen (31 Agustus); 6,98 (30 Agustus); 8,78 persen (29 Agustus); 11,23 persen (28 Agustus); 15,66 persen (27 Agustus); 18,09 persen (26 Agustus); dan 20,18 persen (25 Agustus).
Sri Sultan juga menekankan agar tracing kasus covid-19 bisa menjangkau lebih dari 15 orang per kasus. Di sisi lain, peraturan di dalam perpanjangan PPKM Level 4 ini hampir sama dengan sebelumnya.
Hanya saja, Pemerintah DIY memberikan kelonggaran aktivitas supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, maupun swalayan dibolehkan buka hingga pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, sektor perekonomian itu hanya dibolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB.
*?Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayahnya. Ketetapan perpanjangan kebijakan itu dilakukan melalui surat instruksi gubernur bernomor 25/INSTR/2021, yang berlaku 31 Agustus hingga 1 September.
Dalam surat itu, Sri Sultan memerintahkan bupati/wali kota untuk berupaya menekan angka
positivity rate atau persentase positif covid-19 dari jumlah sampel, yang masih di bawah standar keamanan. Standar keamanan
positivity rate berdasarkan organisasi kesehatan dunia atau WHO yakni di 5 persen atau di bawahnya.
"Bupati dan wali kota agar menguatkan
testing, tracing, dan treatment. Testing perlu ditingkatkan dengan ketentuan mencapai minimal 1/1.000 penduduk per minggu, sampai
positivity rate di bawah 5 persen," ujarnya lewat keterangan tertulis, 1 September 2021.
Baca: Sri Sultan Tak Bisa Halau Kedatangan Wisatawan
Berdasarkan data yang Pemerintah DIY keluarkan,
positivity rate hari ini sebesar 9,27 persen. Selama sepekan sebelumnya, rincian positivity rate-nya yakni 10,46 persen (31 Agustus); 6,98 (30 Agustus); 8,78 persen (29 Agustus); 11,23 persen (28 Agustus); 15,66 persen (27 Agustus); 18,09 persen (26 Agustus); dan 20,18 persen (25 Agustus).
Sri Sultan juga menekankan agar
tracing kasus covid-19 bisa menjangkau lebih dari 15 orang per kasus. Di sisi lain, peraturan di dalam perpanjangan PPKM Level 4 ini hampir sama dengan sebelumnya.
Hanya saja, Pemerintah DIY memberikan kelonggaran aktivitas supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, maupun swalayan dibolehkan buka hingga pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, sektor perekonomian itu hanya dibolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB.
*?Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
