Menag: Herman Deru Bawa Sumsel Dikenal Sebagai Daerah Zero Konflik

Palembang: Menteri Agama (Menag), Yaqut Choli Qoumas, memuji kepemimpinan Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, yang menjadikan wilayahnya terus dikenal sebagai daerah zero konflik di Indonesia. Hal itu diungkapkan Yaqut Choli Qoumas saat meresmikan gedung baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang di kawasan Jakabaring. "Di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel ini ditambah keberadaan UIN Raden Fatah akan menjadikan Sumsel terus menjadi zero konflik," kata Yaqut di lokasi, Senin, 24 Mei 2021. Baca: Vaksinasi Disabilitas Solo Mulai Juni 2021 Yaqut juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel atas sinergi yang telah dilakukan dengan UIN Raden Fatah Palembang. Menurutnya tidak banyak UIN yang mampu melakukan hubungan baik dan sinergi dengan pemerintah daerah seperti yang telah dilakukan UIN Raden Fatah Palembang bersama Pemprov Sumsel. "Kita berharap dengan peresmian sembilan gedung baru ini memberikan kesempatan UIN dalam bersaing dalam level internasional. Peluang ini terbuka luas," jelasnya. Pihaknya optimis harapan tersebut bisa terwujud karena didukung dengan sinergi yang baik yang telah dilakukan bersama pemerintah daerah. Sementara Herman Deru mengatakan pihaknya memiliki keinginan menjadikan kampus UIN Raden Fatah Palembang terintegrasi dengan Islamic Center. Menurutnya upaya tersebut sedang diwijudkan pemerintah Sumsel. "Harapan saya ini bisa terwujud. Sehingga masyarakat Sumsel tidak perlu jauh-jauh belajar ke Mesir lagi," ungkap Deru. Menurut Deru pemerintah telah memberikan tanah seluas 15 hektare dengan status hibah untuk pembangunan gedung baru UIN Raden Fatah Jakabaring.  Sinergi tersebut sebagai bukti jika pemerintah tidak tinggal diam dalam penyediaan layanan pendidikan yang baik bagi masyarakat. Sementara Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah, mengatakan kampus baru tersebut sebagai amanah dari pendahulu yang ingin punya kampus megah sebagai pusat pengembangan budaya Islam di Sumsel. "Kampus di kelilingi sungai yang memaknai melayu. Kita ingin UIN Raden Fatah menjadi simbol sejarah bagi orang belum ke Palembang kalau belum ke UIN Raden Fatah," kata Nyayu. Menurutnya keberadaan kampus baru sangat menunjang proses perkuliahan, penelitian dan pengembangan SDM di Sumsel yang unggul dan kompetitif hingga di level internasional. "Kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan kampus baru ini, termasuk Gubernur Sumsel yang telah menghibahkan tanah seluas 15 hektar," ungkap Nyayu.