Yogyakarta: Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengawasi tiga lokasi yang berpotensi terjadi parkir nuthuk atau mematok harga di luar ketentuan. Tiga lokasi itu ditindaklanjuti berdasarkan aduan masyarakat.
"Aduan yang masuk ke kami, parkir nuthuk ini ada di kawasan Alun-alun Kidul (selatan), Jalan Mangkubumi, dan Jalan Suryatmajan," kata Agus dihubungi, Sabtu, 30 Desember 2023.
Kawasan Jalan Mangkubumi dan Jalan Suryatmajan ini berada tak jauh dari kawasan wisata Malioboro. Sementara, Alun-alun Kidul berada di belakang Keraton Yogyakarta.
Agus belum memberikan gambaran siapa oknum atau pelaku juru parkir liar itu. Pihaknya masih perlu melakukan pendalaman berbasis aduan masyarakat.
"Kami lakukan proses penyelidikan dengan mengumpulkan fakta-fakta di lapangan seperti apa," ujarnya.
Menurut dia, proses hukum akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Hal itu sebagaimana diatur di dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perparkiran.
"Siapapun yang terbukti (menjadi jukir nuthuk) akan kami tindak tegas," jelasnya.
Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengakui banyaknya wisatawan membutuhkan kantong parkir luas. Situasi itu menjadi salah satu pemicu kemunculan parkir.
"Aduan (parkir nuthuk) selama ini masuk melalui media sosial maupun langsung. Kami tindak lanjuti, baik itu dari Dinas Perhubungan, Satlantas, dari Satpol PP. Tim Saber Pungli kami libatkan,," ungkapnya.
Yogyakarta: Kepala Dinas Perhubungan
Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengawasi tiga lokasi yang berpotensi terjadi parkir
nuthuk atau mematok harga di luar ketentuan. Tiga lokasi itu ditindaklanjuti berdasarkan aduan masyarakat.
"Aduan yang masuk ke kami, parkir nuthuk ini ada di kawasan Alun-alun Kidul (selatan), Jalan Mangkubumi, dan Jalan Suryatmajan," kata Agus dihubungi, Sabtu, 30 Desember 2023.
Kawasan Jalan Mangkubumi dan Jalan Suryatmajan ini berada tak jauh dari kawasan wisata Malioboro. Sementara, Alun-alun Kidul berada di belakang
Keraton Yogyakarta.
Agus belum memberikan gambaran siapa oknum atau
pelaku juru parkir liar itu. Pihaknya masih perlu melakukan pendalaman berbasis aduan masyarakat.
"Kami lakukan proses penyelidikan dengan mengumpulkan fakta-fakta di lapangan seperti apa," ujarnya.
Menurut dia, proses hukum akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Hal itu sebagaimana diatur di dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perparkiran.
"Siapapun yang terbukti (menjadi jukir nuthuk) akan kami tindak tegas," jelasnya.
Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengakui banyaknya wisatawan membutuhkan kantong parkir luas. Situasi itu menjadi salah satu pemicu kemunculan parkir.
"Aduan (parkir
nuthuk) selama ini masuk melalui media sosial maupun langsung. Kami tindak lanjuti, baik itu dari Dinas Perhubungan, Satlantas, dari Satpol PP. Tim Saber Pungli kami libatkan,," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
