medcom.id, Palangka Raya: Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengimbau warga Dayak, suku asli Kalimantan Tengah, agar selalu menjaga persatuan. Keberhasilan pemerintah untuk menjalankan program-programnya akan sangat tergantung kepada upaya masyarakat Dayak dalam merawat persaudaraan di Kalimantan Tengah.
“Kekayaan budaya Dayak pedalaman dan pesisir yang merekat seperti dalam acara ini adalah modal berharga bagi saya menjalankan pemerintahan, menyatakan perang terhadap kemiskinan, korupsi, dan narkoba. Saya ingin memberikan manfaat bagi masyarakat Dayak,” kata Sugian saat mengukuhkan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Sabtu malam (17/12/2016).
Sugian mengingatkan banyak tugas berat menanti pengurus baru DAD. Terutama, masih banyaknya masyarakat Dayak yang belum tersentuh pembangunan di daerah pinggiran hutan. Mantan Anggota DPR RI ini meyakini posisi DAD sangat strategis dalam menyelesaikan permasalahan kesejahteraan.
“Saya ingin orang Dayak dapat sekolah sampai S2 (strata II). Melalui DAD ini, sumber daya manusia Dayak harus didorong bersaing dengan putra-putri terbaik Indonesia. Alam kita kaya raya, namun kita tidak boleh lupa membangun manusia, membangun orang Dayak. Itu pasti akan mengangkat martabat kita,” kata Sugian.
Untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Dayak, dia meminta para pengusaha yang beroperasi di Kalteng mematuhi hukum adat yang berlaku. Kelompok adat Dayak harus menerima manfaat dari aktivitas ekonomi di daerahnya.
“Hukum adat akan diberlakukan jika ada perkebunan milik pengusaha yang masuk ke kawasan tanah adat. Bukan kita ingin mengganggu investasi, tetapi kita harus bersama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Dayak. Alam harus memberi hidup. Tidak boleh ada yang miskin lagi di tanah yang kaya ini,” kata dia.
medcom.id, Palangka Raya: Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengimbau warga Dayak, suku asli Kalimantan Tengah, agar selalu menjaga persatuan. Keberhasilan pemerintah untuk menjalankan program-programnya akan sangat tergantung kepada upaya masyarakat Dayak dalam merawat persaudaraan di Kalimantan Tengah.
“Kekayaan budaya Dayak pedalaman dan pesisir yang merekat seperti dalam acara ini adalah modal berharga bagi saya menjalankan pemerintahan, menyatakan perang terhadap kemiskinan, korupsi, dan narkoba. Saya ingin memberikan manfaat bagi masyarakat Dayak,” kata Sugian saat mengukuhkan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Sabtu malam (17/12/2016).
Sugian mengingatkan banyak tugas berat menanti pengurus baru DAD. Terutama, masih banyaknya masyarakat Dayak yang belum tersentuh pembangunan di daerah pinggiran hutan. Mantan Anggota DPR RI ini meyakini posisi DAD sangat strategis dalam menyelesaikan permasalahan kesejahteraan.
“Saya ingin orang Dayak dapat sekolah sampai S2 (strata II). Melalui DAD ini, sumber daya manusia Dayak harus didorong bersaing dengan putra-putri terbaik Indonesia. Alam kita kaya raya, namun kita tidak boleh lupa membangun manusia, membangun orang Dayak. Itu pasti akan mengangkat martabat kita,” kata Sugian.
Untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Dayak, dia meminta para pengusaha yang beroperasi di Kalteng mematuhi hukum adat yang berlaku. Kelompok adat Dayak harus menerima manfaat dari aktivitas ekonomi di daerahnya.
“Hukum adat akan diberlakukan jika ada perkebunan milik pengusaha yang masuk ke kawasan tanah adat. Bukan kita ingin mengganggu investasi, tetapi kita harus bersama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Dayak. Alam harus memberi hidup. Tidak boleh ada yang miskin lagi di tanah yang kaya ini,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
