medcom.id, Banda Aceh: Ratusan mahasiswa di Aceh menggelar aksi protes pada kebijakan pemerintah. Mereka menuntut pemerintah lebih memerhatikan masyarakat kecil.
Aksi berlangsung di depan Gedung DPRA, Kamis 12 Januari. Mereka membawa berbagai bendera dan spanduk yang memprotes sejumlah kebijakan pemerintah.
"Kami rakyat bukan untuk diperas. Kami rakyat, bukan budak," teriak Marzuki saat berorasi di depan rekan-rekannya.
(Aksi mahasiswa di Aceh, MTVN - Nurul Fajri)
Akmal, koordinator lapangan, menyebutkan sejumlah poin yang menjadi sorotan dalam aksi itu. Yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi, tarif listrik, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 terkait biaya pengurusan STNK serta BPKB.
Akmal menilai tiga kebijakan itu bersinggungan langsung dengan rakyat. Perekonomian rakyat yang terkena imbas.
Dia menilai ketiga kebijakan tersebut bersinggungan langsung dengan rakyat dan bisa berimbas para perekonomian masyarakat. Misalnya kenaikan harga bahan bakar memicu kenaikan harga barang dan jasa.
"Kami juga menuntut Presiden Joko Widodo mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 dan kenaikan tarif dasar listrik," ujar Akmal.
Jokowi Diminta Ingat Janji Kampanye
Aksi serupa berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Ratusan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Grahadi di Jalan Pahlawan. Mereka juga menyampaikan tuntutan terkait kebijakan pemerintah.
Mundzir mengingatkan Presiden Joko Widodo soal janjinya yang peduli dan prorakyat. Jokowi menyampaikan janji itu saat berkampanye dalam Pemilihan Presiden 2014.
(Aksi mahasiswa di Surabaya, MTVN - Amaluddin)
"Ingat, salam dua jari, jangan lupa dengan janji-janjinya," teriak Mundzir.
Bukan hanya Banda Aceh dan Surabaya, aksi serupa pun berlangsung serentak di kota-kota lain. Di antaranya Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, dan Medan.
medcom.id, Banda Aceh: Ratusan mahasiswa di Aceh menggelar aksi protes pada kebijakan pemerintah. Mereka menuntut pemerintah lebih memerhatikan masyarakat kecil.
Aksi berlangsung di depan Gedung DPRA, Kamis 12 Januari. Mereka membawa berbagai bendera dan spanduk yang memprotes sejumlah kebijakan pemerintah.
"Kami rakyat bukan untuk diperas. Kami rakyat, bukan budak," teriak Marzuki saat berorasi di depan rekan-rekannya.
(Aksi mahasiswa di Aceh, MTVN - Nurul Fajri)
Akmal, koordinator lapangan, menyebutkan sejumlah poin yang menjadi sorotan dalam aksi itu. Yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi, tarif listrik, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 terkait biaya pengurusan STNK serta BPKB.
Akmal menilai tiga kebijakan itu bersinggungan langsung dengan rakyat. Perekonomian rakyat yang terkena imbas.
Dia menilai ketiga kebijakan tersebut bersinggungan langsung dengan rakyat dan bisa berimbas para perekonomian masyarakat. Misalnya kenaikan harga bahan bakar memicu kenaikan harga barang dan jasa.
"Kami juga menuntut Presiden Joko Widodo mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 dan kenaikan tarif dasar listrik," ujar Akmal.
Jokowi Diminta Ingat Janji Kampanye
Aksi serupa berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Ratusan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Grahadi di Jalan Pahlawan. Mereka juga menyampaikan tuntutan terkait kebijakan pemerintah.
Mundzir mengingatkan Presiden Joko Widodo soal janjinya yang peduli dan prorakyat. Jokowi menyampaikan janji itu saat berkampanye dalam Pemilihan Presiden 2014.
(Aksi mahasiswa di Surabaya, MTVN - Amaluddin)
"Ingat, salam dua jari, jangan lupa dengan janji-janjinya," teriak Mundzir.
Bukan hanya Banda Aceh dan Surabaya, aksi serupa pun berlangsung serentak di kota-kota lain. Di antaranya Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, dan Medan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
