Tangerang: Polsek Pamulang Kota Tangerang Selatan, menangkap enam pelajar SMA diduga akan melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta. Dari ke enam anak pelajar itu, polisi menyita air keras, atribut mahasiswa dan bendera merah putih yang disimpan di tas pelajar SMA itu.
Kapolsek Pamulang, Kompol Endy Mahandika mengatakan enam pelajar SMA itu, bukan dalam satu rombongan yang sama. Mereka ditangkap dari hasil observasi petugas di Pos Pantau jalan RE Martadinata, Kecamatan Pamulang.
"Pertama dua pelajar berboncengan sepeda motor, mengaku hendak akan pulang ke rumahnya di Ciputat, seusai sekolah di wilayah Depok," jelas Endy.
Karena kecurigaan petugas pos pantau, kedua pelajar berboncengan sepeda motor itu, dilakukan pemeriksaan. Hingga petugas mendapati air keras yang disimpan di dalam botol di tas pelajar itu.
"Karena kecurigaan bahwa pelajar itu membawa air keras, yang bersangkutan kami amankan. Meski mengakunya ingin pulang ke Ciputat, bukan mau ikut demo," tegas Endy.
Baca: 1.361 Personel Disebar Sekat Pelajar dan Kelompok Anarko Masuk Jakarta
Selanjutnya, petugas pos pantau mendapati empat pelajar menumpang truk terbuka dari wilayah Parung, Bogor melintasi pos pantau.
"Ketika petugas kami kejar, mereka lari dan akhirnya empat pelajar itu kami amankan. Di tasnya terdapat almamater kampus swasta dan bendera merah putih, dari pemeriksaan petugas mereka mendapat ajakan untuk aksi ke Jakarta, dan mereka mengakui hendak ke Jakarta," jelas Kapolsek.
Selanjutnya, atas pengamanan 6 pelajar SMA itu, ke enam pelajar tersebut, akan dilakukan pembinaan dan akan diproses sesuai arahan Kapolres Tangsel.
"Berdasarkan arahan pimpinan, mereka akan kami lakukan pembinaan. Nanti kita minta orang tua dan guru mereka yang menjemput. Saat ini ke enam pelajar tersebut, masih dimintai keterangan," jelas Kapolsek Pamulang, Kompo Endy Mahandika.
Tangerang: Polsek Pamulang Kota Tangerang Selatan, menangkap enam pelajar SMA diduga akan melakukan
aksi demonstrasi ke Jakarta. Dari ke enam anak pelajar itu, polisi menyita air keras, atribut mahasiswa dan bendera merah putih yang disimpan di tas pelajar SMA itu.
Kapolsek Pamulang, Kompol Endy Mahandika mengatakan enam pelajar SMA itu, bukan dalam satu rombongan yang sama. Mereka ditangkap dari hasil observasi petugas di Pos Pantau jalan RE Martadinata, Kecamatan Pamulang.
"Pertama dua pelajar berboncengan sepeda motor, mengaku hendak akan pulang ke rumahnya di Ciputat, seusai sekolah di wilayah Depok," jelas Endy.
Karena kecurigaan petugas pos pantau, kedua pelajar berboncengan sepeda motor itu, dilakukan pemeriksaan. Hingga petugas mendapati air keras yang disimpan di dalam botol di tas pelajar itu.
"Karena kecurigaan bahwa pelajar itu membawa air keras, yang bersangkutan kami amankan. Meski mengakunya ingin pulang ke Ciputat, bukan mau ikut demo," tegas Endy.
Baca: 1.361 Personel Disebar Sekat Pelajar dan Kelompok Anarko Masuk Jakarta
Selanjutnya, petugas pos pantau mendapati empat pelajar menumpang truk terbuka dari wilayah Parung, Bogor melintasi pos pantau.
"Ketika petugas kami kejar, mereka lari dan akhirnya empat pelajar itu kami amankan. Di tasnya terdapat almamater kampus swasta dan bendera merah putih, dari pemeriksaan petugas mereka mendapat ajakan untuk aksi ke Jakarta, dan mereka mengakui hendak ke Jakarta," jelas Kapolsek.
Selanjutnya, atas pengamanan 6 pelajar SMA itu, ke enam pelajar tersebut, akan dilakukan pembinaan dan akan diproses sesuai arahan Kapolres Tangsel.
"Berdasarkan arahan pimpinan, mereka akan kami lakukan pembinaan. Nanti kita minta orang tua dan guru mereka yang menjemput. Saat ini ke enam pelajar tersebut, masih dimintai keterangan," jelas Kapolsek Pamulang, Kompo Endy Mahandika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)
