Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau masyarakat tidak melaksanakan tes usap antigen secara sendiri karena bisa memberikan hasil tak akurat saat pengambilan spesimen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, mengatakan imbauan ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan 446/2021 yang mengatur bagaimana ketentuan dan prosedur tes cepat berbasis antigen yang tidak bisa dilakukan secara sendiri.
"Hal ini juga bisa memiliki potensi penularan covid-19. Karena limbah dari pemeriksaan 'swab' (tes usap) sendiri dibuang menjadi sampah rumah tangga, yang seharusnya ditangani sesuai mekanisme penanganan limbah infeksius," kata Dini di Tangerang, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca: Ratusan Warga Tebing Tinggi Antre Minyak Goreng Murah
Dini mengatakan kegiatan tes usap antigen secara sendiri juga berpotensi terjadinya pendarahan saat melakukan usap yang bisa saja melukai pembuluh darah di rongga hidung. Tak sedikit kemungkinan juga terjadinya patah atau tersedak hingga tertelan.
"Pada saat melakukan swab dan tidak memahami anatomi tubuh, bisa terjadi tangkai swab patah dan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan masalah kesehatan baru," jelas Dini.
Dini mengimbau masyarakat Kota Tangerang yang tengah mengalami gejala terpapar covid-19 atau baru saja kontak erat dengan pasien covid-19, bisa langsung mendaftarkan dirinya untuk tes usap antigen atau PCR di puskesmas terdekat.
"Jika ingin swab antigen atau PCR secara mandiri, kami pun mengimbau untuk dilakukan di lokasi yang terdaftar, punya izin atau terpantau dengan Kemenkes sehingga, SDM dan alat yang digunakan sudah terpantau dan diakui aman oleh Kemenkes. Jangan beli dan menggunakan alat 'swab' antigen sendiri, bahaya," ungkapnya.
Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau masyarakat tidak melaksanakan tes
usap antigen secara sendiri karena bisa memberikan hasil tak akurat saat pengambilan spesimen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, mengatakan imbauan ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan 446/2021 yang mengatur bagaimana ketentuan dan prosedur tes cepat berbasis antigen yang tidak bisa dilakukan secara sendiri.
"Hal ini juga bisa memiliki potensi penularan covid-19. Karena limbah dari pemeriksaan 'swab' (tes usap) sendiri dibuang menjadi sampah rumah tangga, yang seharusnya ditangani sesuai mekanisme penanganan limbah infeksius," kata Dini di Tangerang, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca:
Ratusan Warga Tebing Tinggi Antre Minyak Goreng Murah
Dini mengatakan kegiatan tes usap antigen secara sendiri juga berpotensi terjadinya pendarahan saat melakukan usap yang bisa saja melukai pembuluh darah di rongga hidung. Tak sedikit kemungkinan juga terjadinya patah atau tersedak hingga tertelan.
"Pada saat melakukan swab dan tidak memahami anatomi tubuh, bisa terjadi tangkai swab patah dan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan masalah kesehatan baru," jelas Dini.
Dini mengimbau masyarakat Kota Tangerang yang tengah mengalami gejala terpapar covid-19 atau baru saja kontak erat dengan pasien covid-19, bisa langsung mendaftarkan dirinya untuk tes usap antigen atau PCR di puskesmas terdekat.
"Jika ingin swab antigen atau PCR secara mandiri, kami pun mengimbau untuk dilakukan di lokasi yang terdaftar, punya izin atau terpantau dengan Kemenkes sehingga, SDM dan alat yang digunakan sudah terpantau dan diakui aman oleh Kemenkes. Jangan beli dan menggunakan alat 'swab' antigen sendiri, bahaya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)