Padang Lawas: Sosok Kepala Staf Presiden Moeldoko dinilai bisa memiliki kedekatan dengan masyarakat adat Paluta, Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara. Sosok Moeldoko diharapkan bisa menjadi juru damai konflik di tengah masyarakat terkait masalah lahan adat.
Konflik di tengah masyarakat adat Paluta terkait masalah kawasan Register 40 yang sudah ditetapkan masuk kawasan hutan negara tetap. Salah seorang tokoh pemuda Paluta, Rizki Harahap menyebut masyarakat kini kesulitan mendapatkan penghasilan terkait masalah tersebut.
"Ini salah satunya cara terbaik untuk ketentraman warga Paluta," ujar Rizki saat dihubungi lewat sambungan telpon, Kamis, 16 Juni 2022.
Menurut Rizky, apabila jalan damai ini terjadi dapat meminimalisasi konflik di antara masyarakat sekitar. Pasalnya, masyarakat kesulitan karena tidak ada kepastian hukum mengenai pengeloaan kawasan tersebut.
Baca: Cari Solusi Konflik Agraria, KSP Gandeng Pakar
"Hukum tertinggi itu adalah damai. Jikalau islah ini terjadi maka momen ini sebuah kado terindah buat kami khususnya warga Paluta. Intinya masalah ini tidak mengambang lagi atau sudah memiliki kepastian hukum," sambungnya.
Menurutnya, KSP Moeldoko sudah pernah datang ke Paluta. Sehingga memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Paluta.
"Selaku tokoh pemuda Paluta, saya juga memiliki harapan besar kepada KSP Moeldoko agar bisa menyelesaikan atau menjembatani sebagai fasilitator terjadinya islah antara pihak pemerintah dengan warga Torganda," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Moeldoko Center Bidang Pendidikan dan Budaya, Isfandiari Mahbub Djunaidi menyambut baik gagasan islah yang disampaikan pemuda Paluta terkait persoalan Register 40.
"Kita akan mencoba memfasilitasi keinginan masyarakat setempat yang menginginkan Pak Moeldoko menjadi mediator islah," ujarnya.
Menurut pria yang disapa Isfan tersebut, KSP Moeldoko memang banyak mendapat permintaan dari masyarakat daerah, terutama masyarakat adat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan terkait lahan adat dan sejenisnya.
"Pak Moeldoko merupakan sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan punya sikap kesetiakawanan. Hal ini dibuktikan dengan banyak membantu masyarakat daerah menyelesaikan persoalan lahan adat di berbagai daerah," tuturnya.
Padang Lawas: Sosok Kepala Staf Presiden
Moeldoko dinilai bisa memiliki kedekatan dengan masyarakat adat Paluta, Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara. Sosok Moeldoko diharapkan bisa menjadi juru damai konflik di tengah masyarakat terkait masalah lahan adat.
Konflik di tengah masyarakat adat Paluta terkait masalah kawasan Register 40 yang sudah ditetapkan masuk kawasan hutan negara tetap. Salah seorang tokoh pemuda Paluta, Rizki Harahap menyebut masyarakat kini kesulitan mendapatkan penghasilan terkait masalah tersebut.
"Ini salah satunya cara terbaik untuk ketentraman warga Paluta," ujar Rizki saat dihubungi lewat sambungan telpon, Kamis, 16 Juni 2022.
Menurut Rizky, apabila jalan damai ini terjadi dapat meminimalisasi konflik di antara masyarakat sekitar. Pasalnya, masyarakat kesulitan karena tidak ada kepastian hukum mengenai pengeloaan kawasan tersebut.
Baca: Cari Solusi Konflik Agraria, KSP Gandeng Pakar
"Hukum tertinggi itu adalah damai. Jikalau islah ini terjadi maka momen ini sebuah kado terindah buat kami khususnya warga Paluta. Intinya masalah ini tidak mengambang lagi atau sudah memiliki kepastian hukum," sambungnya.
Menurutnya, KSP Moeldoko sudah pernah datang ke Paluta. Sehingga memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Paluta.
"Selaku tokoh pemuda Paluta, saya juga memiliki harapan besar kepada KSP Moeldoko agar bisa menyelesaikan atau menjembatani sebagai fasilitator terjadinya islah antara pihak pemerintah dengan warga Torganda," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Moeldoko Center Bidang Pendidikan dan Budaya, Isfandiari Mahbub Djunaidi menyambut baik gagasan islah yang disampaikan pemuda Paluta terkait persoalan Register 40.
"Kita akan mencoba memfasilitasi keinginan masyarakat setempat yang menginginkan Pak Moeldoko menjadi mediator islah," ujarnya.
Menurut pria yang disapa Isfan tersebut, KSP Moeldoko memang banyak mendapat permintaan dari masyarakat daerah, terutama masyarakat adat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan terkait lahan adat dan sejenisnya.
"Pak Moeldoko merupakan sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan punya sikap kesetiakawanan. Hal ini dibuktikan dengan banyak membantu masyarakat daerah menyelesaikan persoalan lahan adat di berbagai daerah," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
