Depok: Dua pemuda tewas dan satu orang masih dirawat usai menenggak minuman keras oplosan di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Ibrahim J, mengatakan identitas korban yaitu MF, 20, FA, 21, dan FAR, 19, mereka sempat menjalani perawatan medis sebelum meregang nyawa.
"Awalnya korban FA yang terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit, dia mengeluhkan sakit kemudian menyusul MF dan FAR," kata Ibrahim saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 21 Juli 2020.
Baca: Agustus, Indonesia Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19
Ibrahim menjelaskan berdasar hasil interogasi sejumlah saksi, awalnya ketiga orang tersebut bersama sejumlah rekannya berkumpul di rumah MF (korban meninggal), Perumahan Permata Duta Sukmajaya, Kota Depok,
pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Di rumah MF sudah tersedia beberapa racikan minuman oplosan berupa etanol, sprite, nutrisari kemudian bahan-bahan tak lazim itu dicampur menjadi satu hingga kemudian diminum.
"Saat kejadian ada enam orang pemuda yang meminum oplosan ini, tiga di antaranya yang kini menjadi saksi merasa tidak enak dan memutuskan untuk tidak meneruskan," jelasnya.
Ibrahim menuturkan tiga orang korban melanjutkan meminum minuman pembawa malapetaka tersebut pada pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Selanjutnya tak berselang lama, salah satu korban yaitu FA mengeluhkan sakit sekitar pukul 03.00 WIB, pada Minggu, 19 Juli 2020. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA) untuk menjalani perawatan, namun pukul 10.00 WIB FA dinyatakan meninggal.
Kondisi serupa juga dialami oleh MF yang dibawa keluarganya ke RS HGA pada Senin, 20 Juli 2020 sekitar pukul 11.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB korban dinyatakan meninggal.
"Untuk Korban berinisial FAR, hingga saat ini belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RS Bakti Yuda," ujar Ibrahim.
Depok: Dua pemuda tewas dan satu orang masih dirawat usai menenggak minuman keras oplosan di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Ibrahim J, mengatakan identitas korban yaitu MF, 20, FA, 21, dan FAR, 19, mereka sempat menjalani perawatan medis sebelum meregang nyawa.
"Awalnya korban FA yang terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit, dia mengeluhkan sakit kemudian menyusul MF dan FAR," kata Ibrahim saat dihubungi
Medcom.id, Selasa, 21 Juli 2020.
Baca:
Agustus, Indonesia Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19
Ibrahim menjelaskan berdasar hasil interogasi sejumlah saksi, awalnya ketiga orang tersebut bersama sejumlah rekannya berkumpul di rumah MF (korban meninggal), Perumahan Permata Duta Sukmajaya, Kota Depok,
pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Di rumah MF sudah tersedia beberapa racikan minuman oplosan berupa etanol, sprite, nutrisari kemudian bahan-bahan tak lazim itu dicampur menjadi satu hingga kemudian diminum.
"Saat kejadian ada enam orang pemuda yang meminum oplosan ini, tiga di antaranya yang kini menjadi saksi merasa tidak enak dan memutuskan untuk tidak meneruskan," jelasnya.
Ibrahim menuturkan tiga orang korban melanjutkan meminum minuman pembawa malapetaka tersebut pada pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Selanjutnya tak berselang lama, salah satu korban yaitu FA mengeluhkan sakit sekitar pukul 03.00 WIB, pada Minggu, 19 Juli 2020. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA) untuk menjalani perawatan, namun pukul 10.00 WIB FA dinyatakan meninggal.
Kondisi serupa juga dialami oleh MF yang dibawa keluarganya ke RS HGA pada Senin, 20 Juli 2020 sekitar pukul 11.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB korban dinyatakan meninggal.
"Untuk Korban berinisial FAR, hingga saat ini belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RS Bakti Yuda," ujar Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
