Brebes: Pasang air laut atau rob merendam ratusan rumah warga yang berada di kawasan pantai utara Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan, Brebes, air rob naik melalui sungai Sigeleng dan mengenangi jalan hingga permukiman.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan telah menyiapkan anggaran guna penanganan bencana rob. Menurut dia, banjir rob hampir tak bisa dihindari lantaran terjadi setiap tahun.
“Sudah dianggarkan sebesar Rp500 miliar guna pembangunan penahan rob oleh Pemerintah Pusat sepanjang pantai di lima Kecamatan yakni Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes,” kata Idza Priyanti, Jumat, 5 Juni 2020.
Baca juga: Banjir Rob Rendam Ribuan Rumah di Pantai Utara Indramayu
Idza menyarankan agar warga mau direlokasi ke tempat yang lebih layak alih-alih tempat terbuka seperti pengungsian. Ia khawatir anak-anak dan lansia tak mampu beradaptasi dengan cuaca di sekitar pesisir pantai selama banjir rob.
Sementara itu, Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, mengatakan, hujan yang turun beberapa hari belakangan semakin memperparah banjir rob. Air yang seharusnya masuk ke saluran tertahan oleh hujan.
“Mei sampai Juni ini memang puncak-punckanya rob. Tapi memang tiga hari terakhir ini robnya cukup besar. Tidak hanya merendam pertambakan, tapi juga ada yang masuk ke permukiman,” imbuh dia.
Brebes: Pasang air laut atau rob merendam ratusan rumah warga yang berada di kawasan pantai utara Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan, Brebes, air rob naik melalui sungai Sigeleng dan mengenangi jalan hingga permukiman.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan telah menyiapkan anggaran guna penanganan bencana rob. Menurut dia, banjir rob hampir tak bisa dihindari lantaran terjadi setiap tahun.
“Sudah dianggarkan sebesar Rp500 miliar guna pembangunan penahan rob oleh Pemerintah Pusat sepanjang pantai di lima Kecamatan yakni Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes,” kata Idza Priyanti, Jumat, 5 Juni 2020.
Baca juga:
Banjir Rob Rendam Ribuan Rumah di Pantai Utara Indramayu
Idza menyarankan agar warga mau direlokasi ke tempat yang lebih layak alih-alih tempat terbuka seperti pengungsian. Ia khawatir anak-anak dan lansia tak mampu beradaptasi dengan cuaca di sekitar pesisir pantai selama banjir rob.
Sementara itu, Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, mengatakan, hujan yang turun beberapa hari belakangan semakin memperparah banjir rob. Air yang seharusnya masuk ke saluran tertahan oleh hujan.
“Mei sampai Juni ini memang puncak-punckanya rob. Tapi memang tiga hari terakhir ini robnya cukup besar. Tidak hanya merendam pertambakan, tapi juga ada yang masuk ke permukiman,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
