OKI: Sebanyak tiga pelaku pembalakan liar di lokasi restorasi gambut Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, ditangkap tim operasi pengamanan Hutan Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sumatra.
Ketiga pelaku tertangkap tangan sedang mengangkut kayu gelam ilegal yang berasal dari hutan Suaka Margasatwa.
Kepala Seksi III Gakkum Wilayah Sumatera, M Hariyanto, mengatakan, ketiga pelaku berinisial NA, 54, sebagai pemilik kapal dan kayu; RD, 19; dan RN, 28.
"Dari hasil penangkapan ketiga pelaku itu kami menyita satu perahu motor dengan muatan kayu gelam ilegal," kata dia, Selasa, 21 Juli 2020.
Baca juga: Paket Bansos Menumpuk di Stadion Bekasi
Kepada petugas, pelaku mengungkapkan pohon gelam ditebang secara manual dengan gergaji mesin. Kemudian, mereka menggali parit aliran air di kanal untuk menghanyutkan dan mengangkut kayu hasil membalak menggunakan kapal motor.
Menurutnya, tindakan tersebut membuat kanal lahan gambut menjadi rusak dan membuatnya rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Masih banyak pelaku ilegal logging yang berhasil melarikan diri. Kami akan periksa tiga pelaku ini untuk mengejar pelaku lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Eduward Hutapea, menambahkan operasi pengamanan hutan akan terus dilakukan untuk memberantas para pembalak liar yang terus marak di Sumsel.
"Kanal untuk restorasi lahan gambut ini harus kita jaga dan tidak boleh dirusak karena ini juga sangat berfungsi untuk satwa yang ada di dalamnya," jelas dia.
OKI: Sebanyak tiga pelaku pembalakan liar di lokasi restorasi gambut Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, ditangkap tim operasi pengamanan Hutan Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sumatra.
Ketiga pelaku tertangkap tangan sedang mengangkut kayu gelam ilegal yang berasal dari hutan Suaka Margasatwa.
Kepala Seksi III Gakkum Wilayah Sumatera, M Hariyanto, mengatakan, ketiga pelaku berinisial NA, 54, sebagai pemilik kapal dan kayu; RD, 19; dan RN, 28.
"Dari hasil penangkapan ketiga pelaku itu kami menyita satu perahu motor dengan muatan kayu gelam ilegal," kata dia, Selasa, 21 Juli 2020.
Baca juga:
Paket Bansos Menumpuk di Stadion Bekasi
Kepada petugas, pelaku mengungkapkan pohon gelam ditebang secara manual dengan gergaji mesin. Kemudian, mereka menggali parit aliran air di kanal untuk menghanyutkan dan mengangkut kayu hasil membalak menggunakan kapal motor.
Menurutnya, tindakan tersebut membuat kanal lahan gambut menjadi rusak dan membuatnya rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Masih banyak pelaku ilegal logging yang berhasil melarikan diri. Kami akan periksa tiga pelaku ini untuk mengejar pelaku lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Eduward Hutapea, menambahkan operasi pengamanan hutan akan terus dilakukan untuk memberantas para pembalak liar yang terus marak di Sumsel.
"Kanal untuk restorasi lahan gambut ini harus kita jaga dan tidak boleh dirusak karena ini juga sangat berfungsi untuk satwa yang ada di dalamnya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
