Makassar: Kondisi Jayapura, Papua, sempat memanas bahkan terjadi penyerangan di Pelabuhan Jayapura. Namun, Pelindo IV Makassar memastikan bahwa pelabuhan yang terletak di ibu kota Papua sudah berjalan seperti biasa.
Direktur Pelindo IV Farid Padang, mengatakan bahwa sejak penyerangan kelompok ke Palabuhan Jayapura, proses atau operasional di pelabuhan peti kemas tersebut sempat lumpuh selama 24 jam. Terhitung sejak pukul 16.00 Wita kemarin.
"Meski ada kejadian penyerangan dan membakar satu alat di pelabuhan. Tapi, operasionalnya tetap dibuka," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 30 Agustus 2019.
Farid mempersilakan kapal yang ingin bersandar di Pelabuhan Jayapura lantaran operasional tidak ditutup. Bahkan, kapal Pelni yang sudah waktunya atau rutenya sandar juga dipersilakan.
"Operasionalnya tetap dibuka, kapal Pelni kalau rutenya sudah harus sandar silakan sandar karena keamanan dijaga dan Pelindo menggaransi operasionalnya tidak ditutup," jelasnya.
Farid mengungkapkan, kendala saat ini hanya operasional untuk keluar ke pelabuhan melalui jalur darat sehingga, pihaknya membutuhkan tambahan personel keamanan dari Marinir Angkatan Laut, agar operasional secara keseluruhan bisa berjalan lancar.
"Kami mau marinir hadir untuk menjaga kelancaran operasional karena pelabuhan itu statusnya peti kemas dan terminal penumpang juga," jelasnya.
Marinir juga dibutuhkan untuk mengamankan para karyawan di pelabuhan tersebut, sehingga operasional bisa terus berjalan. Apalagi, saat ini ratusan karyawan itu masih belum diperbolehkan untuk keluar dan hanya tinggal di dalam kapal tunda milik Pelindo.
Makassar: Kondisi Jayapura, Papua, sempat memanas bahkan terjadi penyerangan di Pelabuhan Jayapura. Namun, Pelindo IV Makassar memastikan bahwa pelabuhan yang terletak di ibu kota Papua sudah berjalan seperti biasa.
Direktur Pelindo IV Farid Padang, mengatakan bahwa sejak penyerangan kelompok ke Palabuhan Jayapura, proses atau operasional di pelabuhan peti kemas tersebut sempat lumpuh selama 24 jam. Terhitung sejak pukul 16.00 Wita kemarin.
"Meski ada kejadian penyerangan dan membakar satu alat di pelabuhan. Tapi, operasionalnya tetap dibuka," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 30 Agustus 2019.
Farid mempersilakan kapal yang ingin bersandar di Pelabuhan Jayapura lantaran operasional tidak ditutup. Bahkan, kapal Pelni yang sudah waktunya atau rutenya sandar juga dipersilakan.
"Operasionalnya tetap dibuka, kapal Pelni kalau rutenya sudah harus sandar silakan sandar karena keamanan dijaga dan Pelindo menggaransi operasionalnya tidak ditutup," jelasnya.
Farid mengungkapkan, kendala saat ini hanya operasional untuk keluar ke pelabuhan melalui jalur darat sehingga, pihaknya membutuhkan tambahan personel keamanan dari Marinir Angkatan Laut, agar operasional secara keseluruhan bisa berjalan lancar.
"Kami mau marinir hadir untuk menjaga kelancaran operasional karena pelabuhan itu statusnya peti kemas dan terminal penumpang juga," jelasnya.
Marinir juga dibutuhkan untuk mengamankan para karyawan di pelabuhan tersebut, sehingga operasional bisa terus berjalan. Apalagi, saat ini ratusan karyawan itu masih belum diperbolehkan untuk keluar dan hanya tinggal di dalam kapal tunda milik Pelindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
