medcom.id, DI Yogyakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) DI Yogyakarta akan menaikkan tarif angkutan umum menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua Organda DI Yogyakarta, Agus Andriyanto menilai idealnya tarif angkutan naik 5 persen.
Pada 28 Maret 2015, Pemerintah menaikkan harga BBM jenis Bensin Premium RON 88 di wilayah penugasan luar Jawa-Madura-Bali dan jenis Minyak Solar Subsidi masing-masing sebesar Rp500 per liter.
"Kenaikan BBM 8 persen kemarin jelas berpengaruh pada kami. Karena BBM adalah faktor utama penyusun komponen tarif angkutan. Idealnya naik 5 persen," kata Agus saat ditemui Metrotvnews.com di kantornya di Yogyakarta, Rabu (1/4/2015).
Meski demikian, penaikan tarif angkutan umum itu belum dilakukan. Organda akan menggelar rapat konsolidasi dengan pihak terkait untuk menentukan tarif yang sesuai untuk angkutan umum.
"Kenaikan tarif masih dalam tahap pembahasan. Kami masih pikirkan dampaknya dulu. Karena menurut saya, menaikkan tarif saat ini bukan momen yang tepat," ujarnya.
Agus menambahkan kondisi pasar saat ini sepi penumpang dikarenakan lesunya pariwisata Yogyakarta. "Taxi, AKAP, AKDP sepi semua. Taxi sekarang yang beroperasi hanya 80 persen saja. Bus pariwisata lebih parah, tadinya bisa menarik bus 15-18 hari kerja, sekarang hanya 7-8 hari kerja," jelas pengusaha tiga moda transportasi itu.
medcom.id, DI Yogyakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) DI Yogyakarta akan menaikkan tarif angkutan umum menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua Organda DI Yogyakarta, Agus Andriyanto menilai idealnya tarif angkutan naik 5 persen.
Pada 28 Maret 2015, Pemerintah menaikkan harga BBM jenis Bensin Premium RON 88 di wilayah penugasan luar Jawa-Madura-Bali dan jenis Minyak Solar Subsidi masing-masing sebesar Rp500 per liter.
"Kenaikan BBM 8 persen kemarin jelas berpengaruh pada kami. Karena BBM adalah faktor utama penyusun komponen tarif angkutan. Idealnya naik 5 persen," kata Agus saat ditemui
Metrotvnews.com di kantornya di Yogyakarta, Rabu (1/4/2015).
Meski demikian, penaikan tarif angkutan umum itu belum dilakukan. Organda akan menggelar rapat konsolidasi dengan pihak terkait untuk menentukan tarif yang sesuai untuk angkutan umum.
"Kenaikan tarif masih dalam tahap pembahasan. Kami masih pikirkan dampaknya dulu. Karena menurut saya, menaikkan tarif saat ini bukan momen yang tepat," ujarnya.
Agus menambahkan kondisi pasar saat ini sepi penumpang dikarenakan lesunya pariwisata Yogyakarta. "Taxi, AKAP, AKDP sepi semua. Taxi sekarang yang beroperasi hanya 80 persen saja. Bus pariwisata lebih parah, tadinya bisa menarik bus 15-18 hari kerja, sekarang hanya 7-8 hari kerja," jelas pengusaha tiga moda transportasi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TTD)
