medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) kesulitan mengidentifikasi enam jenazah yang masih di RS Bhayangkara, Surabaya, Polda Jawa Timur. Mereka masih harus menggali data DNA korban.
"Kita berharap dari DNA. Memang DNAnya yang belum matching," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Minggu (18/1/2015).
Menurut dia, kondisi korban sudah sulit dikenali. Pemeriksaan data sidik jari dan gigi belum membuahkan hasil yang signifikan. Alhasil, para ahli belum mau buru-buru ambil kesimpulan mengungkap identitas jenazah tersebut.
Awi mengatakan, dengan kondisi ini, proses pengungkapan sisa jenazah ini akan mengandalkan data DNA korban. Pasalnya, pengungkapan identitas jenazah perlu data primer salah satunya dari DNA yang akurat.
"Dari sampel DNA diharapkan proses enam jenazah bisa clear," pungkas dia.
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) kesulitan mengidentifikasi enam jenazah yang masih di RS Bhayangkara, Surabaya, Polda Jawa Timur. Mereka masih harus menggali data DNA korban.
"Kita berharap dari DNA. Memang DNAnya yang belum
matching," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Minggu (18/1/2015).
Menurut dia, kondisi korban sudah sulit dikenali. Pemeriksaan data sidik jari dan gigi belum membuahkan hasil yang signifikan. Alhasil, para ahli belum mau buru-buru ambil kesimpulan mengungkap identitas jenazah tersebut.
Awi mengatakan, dengan kondisi ini, proses pengungkapan sisa jenazah ini akan mengandalkan data DNA korban. Pasalnya, pengungkapan identitas jenazah perlu data primer salah satunya dari DNA yang akurat.
"Dari sampel DNA diharapkan proses enam jenazah bisa
clear," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
