Ambon: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mendata titik longsor di kota itu bertambah menjadi 68 titik di lima kecamatan.
"Hingga hari ini terdata sebanyak 68 titik longsor dan empat daerah titik banjir yang tersebar di lima kecamatan di Ambon," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury di Ambon, Kamis, 15 Juni 2023.
Intensitas curah hujan yang terus meningkat menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan.
Bencana longsor dan banjir berdampak pada seratusan rumah waga. Rinciannya, 70 unit rumah terdampak longsor dan 35 unit rumah terdampak banjir.
Bencana itu juga merusak talud penahan tanah di tujuh titik, dan talud penahan sungai di dua titik. Selain itu, satu sekolah dan jalan setapak di enam titik juga rusak.
Ia menyatakan upaya penanganan bencana terus dilakukan BPBD bersama dinas terkait, seperti Dinas Sosial, PUPR, dan Satpol PP.
Pemkot setempat juga telah melakukan penanganan tanggap darurat, seperti memberikan bantuan tanggap darurat dan logistik kepada warga yang terdampak bencana, serta fasilitasi terhadap warga mengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa terpal untuk menutup longsoran, serta gerobak dan sekop untuk mengangkat timbunan tanah. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Sewaktu-waktu bencana bisa datang karena itu masyarakat yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai untuk waspada jika curah hujan tinggi dengan mencari tempat aman untuk selamatkan diri," katanya.
BPBD mengimbau warga mewaspadai potensi bencana alam saat hujan deras turun dalam waktu lama dan segera melaporkan kejadian bencana alam di lingkungan tempat tinggal ke BPBD melalui aparat pemerintah desa.
Warga kota juga bisa melaporkan kejadian bencana melalui laman www.lapor.go.id, atau melapor ke nomor 08114706999.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Ambon: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mendata titik longsor di kota itu bertambah menjadi 68 titik di lima kecamatan.
"Hingga hari ini terdata sebanyak 68 titik longsor dan empat daerah titik banjir yang tersebar di lima kecamatan di Ambon," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury di Ambon, Kamis, 15 Juni 2023.
Intensitas curah hujan yang terus meningkat menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan.
Bencana longsor dan banjir berdampak pada seratusan rumah waga. Rinciannya, 70 unit rumah terdampak longsor dan 35 unit rumah terdampak banjir.
Bencana itu juga merusak talud penahan tanah di tujuh titik, dan talud penahan sungai di dua titik. Selain itu, satu sekolah dan jalan setapak di enam titik juga rusak.
Ia menyatakan upaya penanganan bencana terus dilakukan BPBD bersama dinas terkait, seperti Dinas Sosial, PUPR, dan Satpol PP.
Pemkot setempat juga telah melakukan penanganan tanggap darurat, seperti memberikan bantuan tanggap darurat dan logistik kepada warga yang terdampak bencana, serta fasilitasi terhadap warga mengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa terpal untuk menutup longsoran, serta gerobak dan sekop untuk mengangkat timbunan tanah. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Sewaktu-waktu bencana bisa datang karena itu masyarakat yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai untuk waspada jika curah hujan tinggi dengan mencari tempat aman untuk selamatkan diri," katanya.
BPBD mengimbau warga mewaspadai potensi bencana alam saat hujan deras turun dalam waktu lama dan segera melaporkan kejadian bencana alam di lingkungan tempat tinggal ke BPBD melalui aparat pemerintah desa.
Warga kota juga bisa melaporkan kejadian bencana melalui laman www.lapor.go.id, atau melapor ke nomor 08114706999.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)