Malang: Selain mengemban tugas sebagai tenaga kesehatan, Dokter Dian Agung Anggraeny, yang rela diupah sayur usai memberikan pelayanan kesehatan kepada warga, juga aktif melakukan kegiatan kemasyarakatan.
Ada beberapa aktivitas yang diampu oleh Dian bersama relawan di kliniknya. Mulai dari pendampingan Buruh Migran Indonesia (BMI) Rumah Kreatif, Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) Sehat Sejahtera, Disable Motorcycle Indonesia (DMI), dan komunitas Bisu Tuli.
Kegiatan BMI misalnya, Dian kerap menggelar pelatihan wirausaha untuk masyarakat yang merupakan buruh migran di luar negeri. Pelatihan membuat virgin coconut oil (VCO) atau kripik belut agar masyarakat tak lagi 'merantau' ke luar negeri.
"Kita memberdayakan orang-orang eks TKI agar tak kembali lagi ke luar negeri. Memberdayakan artinya tidak hanya diam tapi memperbaiki kondisi ekonomi sosialnya," kata Dian, Selasa, 24 September 2019.
Kemudian kegiatan komunitas KDS Sehat Sejahtera. Di sini aktivitas Dian berkutat pada pendampingan pasien ODHA (orang dengan HIV-AIDS). Secara rutin komunitas ini menggelar diskusi bersama.
"Mereka saling memberi dukungan satu sama lain. Apa yang dilakukan mereka, segala kesulitannya apa dan cara mengatasinya. Ini supporting life, memperpanjang usia mereka juga perlu bahagia," ungkapnya.
Selain berbagi pikiran, KDS Sehat Sejahtera juga sering mengadakan kegiatan bakti sosial dan pelatihan karya-karya kerajinan tangan.
Kegemaran Dian bergelut di dunia sosial sudah dirasakan sejak dirinya duduk di bangku sekolah. Ia pun mengabdikan diri ke masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.
"Ya senang saja, enggak ada alasan. Karena saya dari kecil memang sudah aktif di kegiatan sosial," pungkasnya.
Malang: Selain mengemban tugas sebagai tenaga kesehatan, Dokter Dian Agung Anggraeny, yang rela diupah sayur usai memberikan pelayanan kesehatan kepada warga, juga aktif melakukan kegiatan kemasyarakatan.
Ada beberapa aktivitas yang diampu oleh Dian bersama relawan di kliniknya. Mulai dari pendampingan Buruh Migran Indonesia (BMI) Rumah Kreatif, Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) Sehat Sejahtera, Disable Motorcycle Indonesia (DMI), dan komunitas Bisu Tuli.
Kegiatan BMI misalnya, Dian kerap menggelar pelatihan wirausaha untuk masyarakat yang merupakan buruh migran di luar negeri. Pelatihan membuat virgin coconut oil (VCO) atau kripik belut agar masyarakat tak lagi 'merantau' ke luar negeri.
"Kita memberdayakan orang-orang eks TKI agar tak kembali lagi ke luar negeri. Memberdayakan artinya tidak hanya diam tapi memperbaiki kondisi ekonomi sosialnya," kata Dian, Selasa, 24 September 2019.
Kemudian kegiatan komunitas KDS Sehat Sejahtera. Di sini aktivitas Dian berkutat pada pendampingan pasien ODHA (orang dengan HIV-AIDS). Secara rutin komunitas ini menggelar diskusi bersama.
"Mereka saling memberi dukungan satu sama lain. Apa yang dilakukan mereka, segala kesulitannya apa dan cara mengatasinya. Ini supporting life, memperpanjang usia mereka juga perlu bahagia," ungkapnya.
Selain berbagi pikiran, KDS Sehat Sejahtera juga sering mengadakan kegiatan bakti sosial dan pelatihan karya-karya kerajinan tangan.
Kegemaran Dian bergelut di dunia sosial sudah dirasakan sejak dirinya duduk di bangku sekolah. Ia pun mengabdikan diri ke masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.
"Ya senang saja, enggak ada alasan. Karena saya dari kecil memang sudah aktif di kegiatan sosial," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
