Solo: Polresta Solo, Polda Jawa Tengah, menutup markas Khilafatul Muslimin di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan. Penutupan markas ditandai dengan pencopotan plang nama ormas dan pemanggilan pengurus Khilafatul Muslimin cabang Laweyan.
"Kita akan mendalami dan kami sudah menyerahkan surat panggilan klarifikasi untuk penyelidikan," papar Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, di Solo, Kamis, 9 Juni 2022.
Selain menutuo markas, kata Ade, lima orang pengurus Khilafatul Muslimin Kota Solo juga dipanggil untuk dimintai keterangan pada Senin, 13 Juni 2022. Kelima pengurus itu yakni Mahmud Mahmudi selaku pimpinan, serta pemilik markas bernama Walimin, dan tiga lainnya merupakan bendahara, sekretaris, dan bidang pendidikan organisasi.
Berdasarkan informasi, jumlah keanggotaan organisasi Khilafatul Muslimin Solo, berjumlah sekitar 31 orang dengan anggota aktif sekitar 19 orang.
Baca juga: Puluhan Warga Jepara jadi Jemaah Khilafatul Muslimin
"Kita akan mintai klarifikasi. Ini berangkat dari penyelidikan Polres Klaten terkait kegiatan konvoi beberapa waktu lalu di wilayah Klaten," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 9 Kelurahan Laweyan, Anung Sapto Hartono, menambahkan, anggota organisasi Khilafatul Muslimin telah melakukan kegiatannnya di lokasi tersebut sejak enam tahun terakhir. Menurutnya, mayoritas anggota organisasi itu berbaur normal dengan masyarakat sekitar.
"Beberapa kegiatan mereka di antaranya pengajian, kerja bakti. Itu saja yang saya tahu. Mereka aktif di masyarakat, tapi yang datang ke kantor tersebut tidak banyak. Warga tidak curiga karena pengajiannya terbuka," beber dia.
Solo:
Polresta Solo, Polda Jawa Tengah, menutup markas Khilafatul Muslimin di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan. Penutupan markas ditandai dengan pencopotan plang nama ormas dan pemanggilan pengurus Khilafatul Muslimin cabang Laweyan.
"Kita akan mendalami dan kami sudah menyerahkan surat panggilan klarifikasi untuk penyelidikan," papar Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, di Solo, Kamis, 9 Juni 2022.
Selain menutuo markas, kata Ade, lima orang pengurus Khilafatul Muslimin Kota Solo juga dipanggil untuk dimintai keterangan pada Senin, 13 Juni 2022. Kelima pengurus itu yakni Mahmud Mahmudi selaku pimpinan, serta pemilik markas bernama Walimin, dan tiga lainnya merupakan bendahara, sekretaris, dan bidang pendidikan organisasi.
Berdasarkan informasi, jumlah keanggotaan organisasi Khilafatul Muslimin Solo, berjumlah sekitar 31 orang dengan anggota aktif sekitar 19 orang.
Baca juga:
Puluhan Warga Jepara jadi Jemaah Khilafatul Muslimin
"Kita akan mintai klarifikasi. Ini berangkat dari penyelidikan Polres Klaten terkait kegiatan konvoi beberapa waktu lalu di wilayah Klaten," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 9 Kelurahan Laweyan, Anung Sapto Hartono, menambahkan, anggota organisasi Khilafatul Muslimin telah melakukan kegiatannnya di lokasi tersebut sejak enam tahun terakhir. Menurutnya, mayoritas anggota organisasi itu berbaur normal dengan masyarakat sekitar.
"Beberapa kegiatan mereka di antaranya pengajian, kerja bakti. Itu saja yang saya tahu. Mereka aktif di masyarakat, tapi yang datang ke kantor tersebut tidak banyak. Warga tidak curiga karena pengajiannya terbuka," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
