Banjarmasin: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, telah mengusulkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus korona di wilayahnya. Pemkot Banjarmasin pun menyiapkan anggaran penanganan virus korona sebesar Rp51 miliar.
"Kebijakan PSBB ini sudah kami usulkan kepada Gubernur dan Kementerian Kesehatan tinggal menunggu persetujuan," tutur Ibnu Sina, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 9 April 2020.
Dia menekankan pihaknya telah menerapkan langkah penanganan penyebaran virus korona secara ketat. Dia menegaskan telah menyiapkan strategi untuk menangani masalah sosial akibat korona.
"Berupa bantuan sosial kepada sekitar 61 ribu warga miskin yang akan terdampak. Jaminan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan lainnya," terangnya
Baca: Pemprov Aceh Siap Berlakukan PSBB
Pemko Banjarmasin juga meniadakan festival tahunan Ramadan Cake Fair dan larangan mudik untuk menekan penyebaran virus korona. Dia mengaku Kota Banjarmasin merupakan zona merah penyebaran virus korona.
"Sudah ada 11 orang positif korona dan tiga penderita sebelumnya meninggal," ungkapnya.
Hingga Kamis, 9 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kalsel sebanyak 1.207 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di sejumlah rumah sakit berjumlah 18 orang.
Selain itu, 17 orang positif korona sebagian besar berasal dari Banjarmasin. Tapi, dua pasien positif korona telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pada Rabu, 8 April 2020.
Banjarmasin: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, telah mengusulkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus korona di wilayahnya. Pemkot Banjarmasin pun menyiapkan anggaran penanganan virus korona sebesar Rp51 miliar.
"Kebijakan PSBB ini sudah kami usulkan kepada Gubernur dan Kementerian Kesehatan tinggal menunggu persetujuan," tutur Ibnu Sina, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 9 April 2020.
Dia menekankan pihaknya telah menerapkan langkah penanganan penyebaran virus korona secara ketat. Dia menegaskan telah menyiapkan strategi untuk menangani masalah sosial akibat korona.
"Berupa bantuan sosial kepada sekitar 61 ribu warga miskin yang akan terdampak. Jaminan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan lainnya," terangnya
Baca: Pemprov Aceh Siap Berlakukan PSBB
Pemko Banjarmasin juga meniadakan festival tahunan Ramadan Cake Fair dan larangan mudik untuk menekan penyebaran virus korona. Dia mengaku Kota Banjarmasin merupakan zona merah penyebaran virus korona.
"Sudah ada 11 orang positif korona dan tiga penderita sebelumnya meninggal," ungkapnya.
Hingga Kamis, 9 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kalsel sebanyak 1.207 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di sejumlah rumah sakit berjumlah 18 orang.
Selain itu, 17 orang positif korona sebagian besar berasal dari Banjarmasin. Tapi, dua pasien positif korona telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pada Rabu, 8 April 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
