Palembang: Sebanyak 4.082 hektare lahan di Sumatra Selatan (Sumsel) terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Jumlah itu tercatat dari periode Januari hingga Agustus 2023.
“Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 4.082 hektare lahan yang terbakar itu dengan dengan rincian 2.948 lahan mineral dan 1.135 lahan gambut,” kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah Sumatra, Ferdian Krisnanto, Senin, 18 September 2023.
Ferdian mengatakan penyumbang kasus Karhutla terbesar di Sumsel berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 2.625 hektare. Dengan rincian luas lahan yang terbakar tersebut yakni 1.639 lahan mineral dan 985 lahan gambut.
Menurutnya, penyebab meluasnya Karhutla di OKI dikarenakan Hari Tanpa Hujan (HTH) yang sudah berlangsung lebih dari 60 hari.
"Sebagian besar wilayah OKI itu adalah gambut sehingga bila terbakar akan sulit dipadamkan," jelasnya.
Saat ini, masih banyak terdapat titik hotspot bahwa di OKI. Sehingga pemadaman yang dilakukan satuan tugas dan helikopter waterbombing difokuskan di OKI.
“Untuk personel Manggala Agni yang kita kerahkan ada 240 orang. 10 hari yang lalu juga ada 45 personel tambahan dari Jambi untuk bergabung memadamkan api di OKI," kata dia.
Palembang: Sebanyak 4.082 hektare lahan di Sumatra Selatan (Sumsel) terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Jumlah itu tercatat dari periode
Januari hingga Agustus 2023.
“Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 4.082 hektare lahan yang terbakar itu dengan dengan rincian 2.948 lahan mineral dan 1.135 lahan gambut,” kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah Sumatra, Ferdian Krisnanto, Senin, 18 September 2023.
Ferdian mengatakan penyumbang kasus Karhutla terbesar di Sumsel berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 2.625 hektare. Dengan rincian luas lahan yang terbakar tersebut yakni 1.639 lahan mineral dan 985 lahan gambut.
Menurutnya, penyebab meluasnya Karhutla di OKI dikarenakan Hari Tanpa Hujan (HTH) yang sudah berlangsung lebih dari 60 hari.
"Sebagian besar wilayah OKI itu adalah gambut sehingga bila terbakar akan sulit dipadamkan," jelasnya.
Saat ini, masih banyak terdapat titik hotspot bahwa di OKI. Sehingga pemadaman yang dilakukan satuan tugas dan helikopter waterbombing difokuskan di OKI.
“Untuk personel
Manggala Agni yang kita kerahkan ada 240 orang. 10 hari yang lalu juga ada 45 personel tambahan dari Jambi untuk bergabung memadamkan api di OKI," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
