Cianjur: Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku kaget ketika mendapati beberapa murid kelas empat (4) SD belum bisa membaca. Hal ini disadari Herman dalam kunjungan sidak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah di Cianjur.
Awalnya, Herman hanya berniat mengawasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah sekolah. Namun pada saat ia bertanya pada seorang siswa, ternyata siswa tersebut mengaku belum bisa baca.
Peristiwa ini diduga akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar online yang cukup lama diterapkan sekolah karena situasi pandemi. Di sisi lain, masih banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang PJJ.
"Jadi penyebab umumnya adalah ekonomi. Karena di rumahnya tidak punya handphone. Sehingga, kita tadi lihat anak kelas 4 belum bisa baca," ungkap Herman disunting dari tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Rabu, 15 September 2021.
Menanggapi hal ini, Herman memerintahkan para guru untuk mengadakan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah. Ia menambahkan, bila memungkinkan pelajaran tambahan dilakukan secara door to door. (Mentari Puspadini)
Cianjur: Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku kaget ketika mendapati beberapa murid kelas empat (4) SD belum bisa membaca. Hal ini disadari Herman dalam kunjungan sidak
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah di Cianjur.
Awalnya, Herman hanya berniat mengawasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah sekolah. Namun pada saat ia bertanya pada seorang siswa, ternyata siswa tersebut mengaku belum bisa baca.
Peristiwa ini diduga akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar online yang cukup lama diterapkan sekolah karena situasi pandemi. Di sisi lain, masih banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang PJJ.
"Jadi penyebab umumnya adalah ekonomi. Karena di rumahnya tidak punya handphone. Sehingga, kita tadi lihat anak kelas 4 belum bisa baca," ungkap Herman disunting dari tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Rabu, 15 September 2021.
Menanggapi hal ini, Herman memerintahkan para guru untuk mengadakan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah. Ia menambahkan, bila memungkinkan pelajaran tambahan dilakukan secara
door to door. (Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
