Makassar: Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) menyerang puluhan hewan ternak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tercatat sebanyak 95 ekor hewan ternak terpapar PMK.
Hewan ternak yang teridentifikasi positif PMK sebanyak 95 dari 121 ekor. Hewan-hewan itu ada yang dipotong paksa, dipotong bersyarat, dan mati sebanyak 4 ekor.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, meminta satgas lebih memaksimalkan edukasi dan sosialisasi pada peternak agar mereka memerhatikan kesehatan hewan ternak.
“Kasus wabah PMK hari ini cukup mengejutkan. Saya meminta satgas lebih aktif edukasi ke peternak," katanya, di Kota Makassar, Minggu, 31 Juli 2022.
Fatmawati menjelaskan, pemahaman peternak sangat penting agar mereka bisa merawat dan memperhatikan ternak. Karena jika tidak ditangani dengan baik akan sangat merugikan.
Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2), Evi Aprilyati, menambahkan penularan PMK masih terkendali berkat pemantauan rutin bersama anggota satgas lainnya.
“Alhamdulillah tim turun setiap hari memantau dan memeriksa kesehatan hewan. Memberikan vitamin dan juga vaksinasi. Jika ada hewan yang ditemukan positif PMK langsung dikomunikasikan dengan peternak agar tidak ada korban hewan lainnya," ungkap Evy.
Para peternak pun diimbau agar dapat melaporkan hewan ternaknya jika mendapati gejala yang mirip PMK, sehingga dapat segera ditangani.
Makassar:
Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) menyerang puluhan hewan ternak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tercatat sebanyak 95 ekor hewan ternak terpapar PMK.
Hewan ternak yang teridentifikasi positif PMK sebanyak 95 dari 121 ekor. Hewan-hewan itu ada yang dipotong paksa, dipotong bersyarat, dan
mati sebanyak 4 ekor.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, meminta satgas lebih memaksimalkan edukasi dan sosialisasi pada peternak agar mereka memerhatikan kesehatan hewan ternak.
“Kasus wabah PMK hari ini cukup mengejutkan. Saya meminta satgas lebih aktif edukasi ke peternak," katanya, di Kota Makassar, Minggu, 31 Juli 2022.
Fatmawati menjelaskan, pemahaman peternak sangat penting agar mereka bisa merawat dan memperhatikan ternak. Karena jika tidak ditangani dengan baik akan sangat merugikan.
Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2), Evi Aprilyati, menambahkan penularan PMK masih terkendali berkat pemantauan rutin bersama anggota satgas lainnya.
“Alhamdulillah tim turun setiap hari memantau dan memeriksa kesehatan hewan. Memberikan vitamin dan juga vaksinasi. Jika ada hewan yang ditemukan positif PMK langsung dikomunikasikan
dengan peternak agar tidak ada korban hewan lainnya," ungkap Evy.
Para peternak pun diimbau agar dapat melaporkan hewan ternaknya jika mendapati gejala yang mirip PMK, sehingga dapat segera ditangani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
