medcom.id, Aceh: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melakukan dialog bersama nelayan dan penjual ikan di sela-sela kunjungan kerjanya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Samodra Lampulo, Banda Aceh. Kehadirannya disambut oleh Ketua Asosiasi Pedagang Ikan Suherman dan Koordinator Komunitas Nelayan Aceh Abu Bakar.
Kepada Zulkifli, Abu Bakar meminta dukungan percepatan pembangunan TPI Samodra Lampulo. Tersendatnya pembangunan, berimbas pada terganggunya arus masuk ikan ke pelelangan. “Karena terlalu lama akhirnya Ikan mulai busuk dan harga turun. Mohon Pak Ketua bisa bantu agar manajemen hulu dan hilir bisa diperbaiki,” ujar Abu Bakar, Selasa 31 Oktober 2017.
Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Ikan, Suherman, mengeluhkan tidak adanya atap disekitar tempat pembongkaran ikan. Hal ini berimbas pada kualitas ikan yang menurun. “Kami masih menangkap dan menjual dengan cara-cara tradisional sehingga taraf hidup nelayan belum juga membaik karena kualitas tangkapan juga jelek,” ucap Suherman.
Menanggapi curhat nelayan dan pedagang Ikan, Zulkifli mendukung penuh modernisasi manajemen penangkapan sampai penjualan Ikan di seluruh Indonesia.
“Karena masih tradisional akibatnya saat dibongkar ikan akan gampang mengalami kerusakan karena terkena sinar matahari secara langsung. Kita butuh perbaikan manajemen yang profesional dan modern,” kata Zulkifli.
Menurutnya, nasib para nelayan dan pedagang ikan sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah. “Ini akan menjadi perhatian kami karena sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk merealisasikan, asal ada kepedulian pada nasib saudara saudara kita nelayan ini,” ucap Zulkifli.
medcom.id, Aceh: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melakukan dialog bersama nelayan dan penjual ikan di sela-sela kunjungan kerjanya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Samodra Lampulo, Banda Aceh. Kehadirannya disambut oleh Ketua Asosiasi Pedagang Ikan Suherman dan Koordinator Komunitas Nelayan Aceh Abu Bakar.
Kepada Zulkifli, Abu Bakar meminta dukungan percepatan pembangunan TPI Samodra Lampulo. Tersendatnya pembangunan, berimbas pada terganggunya arus masuk ikan ke pelelangan. “Karena terlalu lama akhirnya Ikan mulai busuk dan harga turun. Mohon Pak Ketua bisa bantu agar manajemen hulu dan hilir bisa diperbaiki,” ujar Abu Bakar, Selasa 31 Oktober 2017.
Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Ikan, Suherman, mengeluhkan tidak adanya atap disekitar tempat pembongkaran ikan. Hal ini berimbas pada kualitas ikan yang menurun. “Kami masih menangkap dan menjual dengan cara-cara tradisional sehingga taraf hidup nelayan belum juga membaik karena kualitas tangkapan juga jelek,” ucap Suherman.
Menanggapi curhat nelayan dan pedagang Ikan, Zulkifli mendukung penuh modernisasi manajemen penangkapan sampai penjualan Ikan di seluruh Indonesia.
“Karena masih tradisional akibatnya saat dibongkar ikan akan gampang mengalami kerusakan karena terkena sinar matahari secara langsung. Kita butuh perbaikan manajemen yang profesional dan modern,” kata Zulkifli.
Menurutnya, nasib para nelayan dan pedagang ikan sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah. “Ini akan menjadi perhatian kami karena sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk merealisasikan, asal ada kepedulian pada nasib saudara saudara kita nelayan ini,” ucap Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
