medcom.id, Makassar: Satu kompi beranggotakan 105 personel Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, disambut kembali dari penugasannya pada Satuan Tugas Tinombala di Sulawesi Tengah, Selasa 4 April 2017.
Mereka secara resmi ditarik dari penugasan melalui upacara yang dipimpin Kepolda Sulsel Irjen Muktiono, di halaman Markas Polda Sulsel, jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Kompi yang kembali tidak akan digantikan dengan pengiriman personel lain.
"Alhamdulillah, semua personel yang kita kirim kembali dengan selamat dan sehat walafiat," kata Muktiono.
Personel Brimob Sulsel menjalankan tugas di bawah kendali operasi (BKO) Satgas Tinombala di Poso, Sulteng selama delapan bulan. Mereka ikut dalam operasi melumpuhkan pimpinan Teroris Santoso dan enam anggota kelompoknya. Selama tugas tersebut, kompi Brimob Sulsel dianggap telah menjalankan tugasnya dengan baik.
"Mereka menunjukkan kemampuan yang patut dibanggakan. Salah satunya saat dituntut harus bertahan dalam pengejaran teroris selama 15 hari di dalam hutan, tanpa logistik tambahan," ujar Muktiono.
Operasi Tinombala merupakan operasi yang dilancarkan TNI bersama Polri mulai tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso. Sebagai kelanjutan Operasi Camat Maleo, bertujuan menangkap kelompok Amirul Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah. Santoso tewas tertembak dalam penyergapan pada 18 Juli 2016.
Operasi ini resmi diperpanjang hingga 3 Juli dari semula berakhir pada 3 April 2017. Jumlah pasukan gabungan TNI-Polri di Operasi Tinombala tidak akan berubah.
medcom.id, Makassar: Satu kompi beranggotakan 105 personel Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, disambut kembali dari penugasannya pada Satuan Tugas Tinombala di Sulawesi Tengah, Selasa 4 April 2017.
Mereka secara resmi ditarik dari penugasan melalui upacara yang dipimpin Kepolda Sulsel Irjen Muktiono, di halaman Markas Polda Sulsel, jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Kompi yang kembali tidak akan digantikan dengan pengiriman personel lain.
"
Alhamdulillah, semua personel yang kita kirim kembali dengan selamat dan sehat walafiat," kata Muktiono.
Personel Brimob Sulsel menjalankan tugas di bawah kendali operasi (BKO) Satgas Tinombala di Poso, Sulteng selama delapan bulan. Mereka ikut dalam operasi melumpuhkan pimpinan Teroris Santoso dan enam anggota kelompoknya. Selama tugas tersebut, kompi Brimob Sulsel dianggap telah menjalankan tugasnya dengan baik.
"Mereka menunjukkan kemampuan yang patut dibanggakan. Salah satunya saat dituntut harus bertahan dalam pengejaran teroris selama 15 hari di dalam hutan, tanpa logistik tambahan," ujar Muktiono.
Operasi Tinombala merupakan operasi yang dilancarkan TNI bersama Polri mulai tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso. Sebagai kelanjutan Operasi Camat Maleo, bertujuan menangkap kelompok Amirul Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah. Santoso tewas tertembak dalam penyergapan pada 18 Juli 2016.
Operasi ini resmi diperpanjang hingga 3 Juli dari semula berakhir pada 3 April 2017. Jumlah pasukan gabungan TNI-Polri di Operasi Tinombala tidak akan berubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)
