Jakarta: Seorang pengelola sekaligus guru ngaji di Rumah Tahfiz Kota Batam Kepulauan Riau berinisial SD, 40, menjadi korban pembacokan oleh tetangganya sendiri berinisial RE, 46, pada Minggu 27 Agustus 2023.
Kejadian pembacokan tersebut terjadi di Kavling Siap Bangun Belian Tua Blok A No.19 Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota. Menurut keterangan dari Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia, aksi pembacokan tersebut dilakukan pelaku lantaran ia merasa terganggu dengan suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola oleh korban.
“Jadi pelaku RE kesal mendengar suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola korban. Pelaku merasa terganggu. Pada Minggu, 27 Agustus 2023 pelaku merasa kesal karena suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola korban pelaku meminta mematikan suara tersebut,” kata AKP Betty Novia.
| Baca juga: Usai Tusuk Pacar di Rumah Kos, Mahasiswa Ini Serahkan Diri ke Warga |
Sebelum insiden itu terjadi, pelaku dan korban disebut memiliki masalah pribadi. Puncak permasalahan itu terjadi saat lomba keagamaan untuk memperingati HUT Kemerdekaan ke-78 RI. Masalah itu dipicu dari corong toa atau pengeras suara di lokasi lomba yang mengarah ke rumah pelaku, akibatnya, pelaku merasa terganggu.
Menurut pengakuan pelaku, saat itu istrinya sedang sakit. Oleh karena itu, pelaku pun kemudian mendatangi korban dengan emosi. Keduanya sempat terlibat cekcok hingga akhirnya terjadi pembacokan.
Korban diketahui mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya hingga akhirnya korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat pasal 351 KUHP ayat 2 dan terancam 5 tahun hukuman penjara.
"Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, wajah, tangan dan paha. Korban tersebut langsung dibawa ke rumah sakit Elizabeth oleh saksi-saksi untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini korban masih di rumah sakit," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
