Cirebon: Aksi demi mahasiswa yang berlangsung di tengah bulan puasa dimanfaatkan oleh Nurhayati. Pedagang takjil asal Kota Cirebon itu mendadak menjajakan dagangannya di tengah-tengah pedemo.
Nurhayati tak takut membuka lapak dagangannya tepat di area utama aksi unjuk rasa, yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa di Cirebon, Senin 11 April 2022. Ia menjual minuman dan makanan khas untuk berbuka puasa.
Dibantu oleh dua saudaranya, Nurhayati membawa satu buah meja dan sejumlah perabot lainnya di bahu Jalan Siliwangi. Ia mengaku tidak takut berjualan ditengah aksi.
"Kalau warga yang lain, pada takut berjualan disini (di tempat aksi), tapi kalau saya nggak takut," kata Nurhayati.
Jualannya kali ini juga, bukan merupakan jualan rutin. Ia hanya membuka lapaknya di Jalan Siliwangi, jika ada aksi unjuk rasa yang dilakukan di jalur tersebut.
Baca: Imbas Demo, Commuter Line Rute Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Stasiun Keboyoran Lama
Jalan Siliwangi merupakan jalan utama pusat Kota Cirebon. Dijalur tersebut, terdapat Kantor Wali Kota Cirebon dan Gedung DPRD Kota Cirebon.
" Saya jualan kalau ada aksi demo saja," kata Nurhayati.
Berjualan ditempat aksi, ternyata bukan ia lakukan di Cirebon saja. Saat ia masih tinggal di Jakarta, ia juga berjualan saat aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di pusat ibu kota itu.
Namun, berjualan ditempat aksi unjuk rasa, tidak tanpa risiko. Dagangannya pernah tumpah dan juga dijarah.
Namun menurut Nurhayati, itu merupakan salah satu risiko berjualan di tempat ini. Ia malah mengaku senang berjualan di tempat aksi hari ini, karena tidak ada yang berjualan, selain dirinya.
"Yang lain tidak berani, jadi cuma saya saja yang jualan," kata Nurhayati
Cirebon: Aksi demi mahasiswa yang berlangsung di tengah bulan puasa dimanfaatkan oleh Nurhayati. Pedagang takjil asal Kota Cirebon itu mendadak menjajakan dagangannya di tengah-tengah pedemo.
Nurhayati tak takut membuka lapak dagangannya tepat di area utama aksi unjuk rasa, yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa di Cirebon, Senin 11 April 2022. Ia menjual minuman dan makanan khas untuk berbuka puasa.
Dibantu oleh dua saudaranya, Nurhayati membawa satu buah meja dan sejumlah perabot lainnya di bahu Jalan Siliwangi. Ia mengaku tidak takut berjualan ditengah aksi.
"Kalau warga yang lain, pada takut berjualan disini (di tempat aksi), tapi kalau saya nggak takut," kata Nurhayati.
Jualannya kali ini juga, bukan merupakan jualan rutin. Ia hanya membuka lapaknya di Jalan Siliwangi, jika ada aksi unjuk rasa yang dilakukan di jalur tersebut.
Baca: Imbas Demo, Commuter Line Rute Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Stasiun Keboyoran Lama
Jalan Siliwangi merupakan jalan utama pusat Kota Cirebon. Dijalur tersebut, terdapat Kantor Wali Kota Cirebon dan Gedung DPRD Kota Cirebon.
" Saya jualan kalau ada aksi demo saja," kata Nurhayati.
Berjualan ditempat aksi, ternyata bukan ia lakukan di Cirebon saja. Saat ia masih tinggal di Jakarta, ia juga berjualan saat aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di pusat ibu kota itu.
Namun, berjualan ditempat aksi unjuk rasa, tidak tanpa risiko. Dagangannya pernah tumpah dan juga dijarah.
Namun menurut Nurhayati, itu merupakan salah satu risiko berjualan di tempat ini. Ia malah mengaku senang berjualan di tempat aksi hari ini, karena tidak ada yang berjualan, selain dirinya.
"Yang lain tidak berani, jadi cuma saya saja yang jualan," kata Nurhayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
