medcom.id, Makassar: Wakil Presiden Jusuf Kalla memang sosok yang karismatik. Hal ini ditunjukkan ketika mengunjungi Nangroe Aceh Darussalam, Ambon, dan Poso.
Namun di Universitas Hasanuddin Makassar, JK membuat suasana riuh dengan candaannya yang berisi kritik terhadap anak-anak muda.
JK bercerita asal-usul dibangunnya Center of Technology (CoT) di Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Gowa. Dengan wajah serius, JK pusat teknologi ini dibangun karena mahasiswa-mahasiwa yang gemar adu jotos.
"Ini awalnya kemarahan kita semua. Kenapa fakultas teknik suka berkelahi, ini dipindahin fakultas teknik (ke Gowa), dia bakar bakar (fasilitas kampus) ini," kata JK.
Tempat baru pun dicari. Kabupaten Gowa memiliki lahan untuk disulap sebagai gedung fakultas baru. Gedung yang dulunya berfungsi sebagai pabrik kertas ini akan disulap menjadi gedung fakultas dan CoT dengan biaya sebesar 50 Miliar.
"Saya bilang bikin sepuluh kali dari luas fakultas di sini. Harus lebih baik dan modern. Ini sudah dipisahkan dari Fakultas Sospol biar tak berkelahi. Kalau berkelahi lagi pindahkan saja ke Kabupaten Jeneponto, biar kapok mereka," tegas JK, di bibirnya senyum nakal tersungging.
JK kemudian berbicara dengan Duta Besar Jepang. Kerja sama di bidang pendidikan dan teknologi ini coba digarap. Kata dia, dulu ada pabrik kertas di Makassar yang merupakan kerjasama antara Indonesia dan Jepang. Pabrik itu tak lagi beroperasi, kerjasama pembangunan komplek kampsu ditawarkan JK kepada dubes Jepang.
JK pun berharap mahasiswa Universitas Hassanudin dapat bijak dan menggunakan fasilitas teknologi ini. Insinyur, kata dia, bekerja dengan otak, tangan, dan hati. Dia pun tidak ingin mahawiswa lebih sering tawuran ketimbang mengembangkan ilmu.
"Nanti rusak ketua alumni lagi yang tanggung, saya bangkrut nanti kalau kelahi terus," sembari tertawa.
medcom.id, Makassar: Wakil Presiden Jusuf Kalla memang sosok yang karismatik. Hal ini ditunjukkan ketika mengunjungi Nangroe Aceh Darussalam, Ambon, dan Poso.
Namun di Universitas Hasanuddin Makassar, JK membuat suasana riuh dengan candaannya yang berisi kritik terhadap anak-anak muda.
JK bercerita asal-usul dibangunnya Center of Technology (CoT) di Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Gowa. Dengan wajah serius, JK pusat teknologi ini dibangun karena mahasiswa-mahasiwa yang gemar adu jotos.
"Ini awalnya kemarahan kita semua. Kenapa fakultas teknik suka berkelahi, ini dipindahin fakultas teknik (ke Gowa), dia bakar bakar (fasilitas kampus) ini," kata JK.
Tempat baru pun dicari. Kabupaten Gowa memiliki lahan untuk disulap sebagai gedung fakultas baru. Gedung yang dulunya berfungsi sebagai pabrik kertas ini akan disulap menjadi gedung fakultas dan CoT dengan biaya sebesar 50 Miliar.
"Saya bilang bikin sepuluh kali dari luas fakultas di sini. Harus lebih baik dan modern. Ini sudah dipisahkan dari Fakultas Sospol biar tak berkelahi. Kalau berkelahi lagi pindahkan saja ke Kabupaten Jeneponto, biar kapok mereka," tegas JK, di bibirnya senyum nakal tersungging.
JK kemudian berbicara dengan Duta Besar Jepang. Kerja sama di bidang pendidikan dan teknologi ini coba digarap. Kata dia, dulu ada pabrik kertas di Makassar yang merupakan kerjasama antara Indonesia dan Jepang. Pabrik itu tak lagi beroperasi, kerjasama pembangunan komplek kampsu ditawarkan JK kepada dubes Jepang.
JK pun berharap mahasiswa Universitas Hassanudin dapat bijak dan menggunakan fasilitas teknologi ini. Insinyur, kata dia, bekerja dengan otak, tangan, dan hati. Dia pun tidak ingin mahawiswa lebih sering tawuran ketimbang mengembangkan ilmu.
"Nanti rusak ketua alumni lagi yang tanggung, saya bangkrut nanti kalau kelahi terus," sembari tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
