Tangerang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Banten terjadi pada akhir September 2020. Namun hujan diprediksi bakal tetap mengguyur sebagian besar wilayah Banten.
Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi (Datin) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas II Tangsel, Sutiyono, mengatakan puncak kemarau masuk dalam dasarian III September 2020.
"Puncak musim kemarau untuk wilayah Banten pada akhir-akhir bulan September masuk dasarian III," kata Sutiyono saat dikonfirmasi, Rabu, 2 September 2020.
Baca: Dua Dokter di DIY Gugur Melawan Covid-19
Sutiyono menuturkan selama musim kemarau, hujan akan tetap turun di wilayah Banten, lantaran, Indonesia merupakan negara tropis. Dia meminta masyarakat bisa memanfaatkan air hujan yang turun untuk kebutuhan air baku, sehingga tidak terjadi kekeringan.
"Perlu diketahui bahwa saat musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tetap ada kejadian hujan. Untuk wilayah Banten, pada musim kemarau 2020 ini diprakirakan sifat hujannya di atas normal," jelasnya.
Sutiyono mengatakan semua pihak dapat mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan akibat musim kemarau, seperti berkurangnya pasokan air baku hingga kebakaran lahan dan hutan.
"Para pemangku kepentingan dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanan air hujan," ujarnya.
Tangerang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak
musim kemarau di Provinsi Banten terjadi pada akhir September 2020. Namun hujan diprediksi bakal tetap mengguyur sebagian besar wilayah Banten.
Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi (Datin) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas II Tangsel, Sutiyono, mengatakan puncak kemarau masuk dalam dasarian III September 2020.
"Puncak musim kemarau untuk wilayah Banten pada akhir-akhir bulan September masuk dasarian III," kata Sutiyono saat dikonfirmasi, Rabu, 2 September 2020.
Baca:
Dua Dokter di DIY Gugur Melawan Covid-19
Sutiyono menuturkan selama musim kemarau, hujan akan tetap turun di wilayah Banten, lantaran, Indonesia merupakan negara tropis. Dia meminta masyarakat bisa memanfaatkan air hujan yang turun untuk kebutuhan air baku, sehingga tidak terjadi kekeringan.
"Perlu diketahui bahwa saat musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tetap ada kejadian hujan. Untuk wilayah Banten, pada musim kemarau 2020 ini diprakirakan sifat hujannya di atas normal," jelasnya.
Sutiyono mengatakan semua pihak dapat mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan akibat musim kemarau, seperti berkurangnya pasokan air baku hingga kebakaran lahan dan hutan.
"Para pemangku kepentingan dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanan air hujan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
