Bandung: Satuan Reskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat, membongkar prostitusi online yang dilakukan di sebuah apartemen di Kota Bandung. Polisi menetapkan seorang tersangka berinisial FM, 20, yang berperan sebagai muncikari.
"Satreskrim Polrestabes Bandung telah mengungkap satu kasus perkara dugaan prostitusi online dengan tersangka satu orang inisial FM usia 20 tahun TKP di Suites Metro Jalan Soekarno Hatta," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung, di Markas Polrestabes Bandung, Selasa, 7 September 2021.
Dia mengatakan, pengungkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya praktik prostitusi online. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mendapati adanya bisnis birahi tersebut di apartemen.
"Ada enam wanita yang Satreskrim amankan sebagai saksi untuk pembuktian perkara ini," ucap dia.
Baca juga: Bandung Terancam Krisis Air Bersih
Menurut Aswin, FM menawarkan jasa wanita lewat aplikasi Michat dengan tarif Rp250 ribu. Dari keterangan tersangka, bisnis itu telah dijalankannya selama setahun.
"Modusnya mereka masuk ke aplikasi Michat beberapa wanita ini bagian dari grup Michat-nya," ucap dia.
Sementara itu, FM mengaku mendapatkan uang senilai Rp50 ribu dari tiap tamu yang datang. Dia pun berperan sebagai pemegang akun Michat tersebut.
"Dapat dari satu tamu kadang saya mah seikhlasnya, kadang dikasih Rp50 ribu, kadang dikasih rokoknya saja. Ditawarin di Michat saya yang megang akunnya," kata dia.
Akibat perbuatannya, FM disangkakan Pasal 2, Pasal 11, dan Pasal 12 UURI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan diancam pidana kurungan maksimal 15 tahun.
Bandung: Satuan Reskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat, membongkar
prostitusi online yang dilakukan di sebuah apartemen di Kota Bandung. Polisi menetapkan seorang tersangka berinisial FM, 20, yang berperan sebagai muncikari.
"Satreskrim Polrestabes Bandung telah mengungkap satu kasus perkara dugaan prostitusi online dengan tersangka satu orang inisial FM usia 20 tahun TKP di Suites Metro Jalan Soekarno Hatta," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung, di Markas Polrestabes Bandung, Selasa, 7 September 2021.
Dia mengatakan, pengungkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya praktik prostitusi
online. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mendapati adanya bisnis birahi tersebut di apartemen.
"Ada enam wanita yang Satreskrim amankan sebagai saksi untuk pembuktian perkara ini," ucap dia.
Baca juga:
Bandung Terancam Krisis Air Bersih
Menurut Aswin, FM menawarkan jasa wanita lewat aplikasi Michat dengan tarif Rp250 ribu. Dari keterangan tersangka, bisnis itu telah dijalankannya selama setahun.
"Modusnya mereka masuk ke aplikasi Michat beberapa wanita ini bagian dari grup Michat-nya," ucap dia.
Sementara itu, FM mengaku mendapatkan uang senilai Rp50 ribu dari tiap tamu yang datang. Dia pun berperan sebagai pemegang akun Michat tersebut.
"Dapat dari satu tamu kadang saya mah seikhlasnya, kadang dikasih Rp50 ribu, kadang dikasih rokoknya saja. Ditawarin di Michat saya yang megang akunnya," kata dia.
Akibat perbuatannya, FM disangkakan Pasal 2, Pasal 11, dan Pasal 12 UURI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan diancam pidana kurungan maksimal 15 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
