medcom.id, Semarang: Pemulangan warga eks-Gafatar dari Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung secara bertahap. Pemerintah Provinsi Kalbar kini tengah menyiapkan pemulangan gelombang pertama pada Jumat besok, 22 Januari 2016.
Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, berdasarkan hasil rapat bersama Panglima Kodam XII Tanjungpura, pemulangan 500 warga eks-Gafatar dilakukan pada gelombang pertama. Besok siang, KRI Teluk Gilimanuk-531 yang mengangkut ratusan warga eks-Gafatar itu bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Pontianak.
"Rencananya sekira pukul 13.00 WIB, habis salat Jumat," kata Cornelis di Kota Pontianak, Kamis (21/1/2016).
Pemulangan gelombang pertama itu mengutamakan anak-anak dan perempuan. Kapal rencananya menempuh waktu dua malam satu hari menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Sebagian besar mereka merupakan warga asal Jawa Timur. Mereka sebelumnya bermukim di Desa Moton Panjang dan Desa Pasir, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Mereka diusir paksa dari dua desa itu. Sebab penduduk setempat resah dengan kehadiran mereka.
Dari pantauan Metrotv, warga eks-Gafatar masih berada di penampungan sementara di Markas Pembekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Mereka hanya membawa beberapa pakaian menuju kampung halaman masing-masing.
medcom.id, Semarang: Pemulangan warga eks-Gafatar dari Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung secara bertahap. Pemerintah Provinsi Kalbar kini tengah menyiapkan pemulangan gelombang pertama pada Jumat besok, 22 Januari 2016.
Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, berdasarkan hasil rapat bersama Panglima Kodam XII Tanjungpura, pemulangan 500 warga eks-Gafatar dilakukan pada gelombang pertama. Besok siang, KRI Teluk Gilimanuk-531 yang mengangkut ratusan warga eks-Gafatar itu bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Pontianak.
"Rencananya sekira pukul 13.00 WIB, habis salat Jumat," kata Cornelis di Kota Pontianak, Kamis (21/1/2016).
Pemulangan gelombang pertama itu mengutamakan anak-anak dan perempuan. Kapal rencananya menempuh waktu dua malam satu hari menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Sebagian besar mereka merupakan warga asal Jawa Timur. Mereka sebelumnya bermukim di Desa Moton Panjang dan Desa Pasir, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Mereka diusir paksa dari dua desa itu. Sebab penduduk setempat resah dengan kehadiran mereka.
Dari pantauan
Metrotv, warga eks-Gafatar masih berada di penampungan sementara di Markas Pembekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Mereka hanya membawa beberapa pakaian menuju kampung halaman masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
