Tangerang: Fenomena super blue blood moon terjadi pada Rabu malam, 31 Januari 2018. Pemerintah daerah pun menyediakan lokasi dan peralatan untuk warga yang hendak menyaksikan kejadian alam langka tersebut.
Di Tangerang, Banten, warga dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari total itu di Masjid Al-Azhom. Kepala BMKG Kota Tangerang Teguh Rahayu mengatakan di halaman masjid itu, pemantauan gerhana lebih optimal.
"Ini fenomena langka, yang terjadi tiap 152 tahun sekali. Kami mengamati selama lima jam dari pukul 17.00 WIB," kata Teguh.
Menurut Teguh, fenomena itu berupa posisi matahari, bumi dan bulan berada di satu garis lurus. Saat yang paling sempurna untuk penempatan posisi itu yaitu pukul 20.31.
Di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, ratusan warga mengikuti salat gerhana. Itu merupakan salah satu cara mengungkapkan kebesaran Allah SWT terkait fenomena gerhana.
(Suasana di Alun-Alun depan Masjid Raya Bandung, Rabu 31 Januari 2018, Medcom.id - Octa)
Sekretaris DKM Masjid Raya Bandung, Os Sutisna, mengatakan pengurus memasang sajadah di dalam masjid. Ia memperkirakan 400 orang akan mengikuti salat magrib dan gerhana di masjid tersebut.
"Gerhana ini untuk memperlihatkan kekuasan-Nya. Sekaligus kita juga bersilaturahmi dan saling memaafkan barangkali mempunyai kesalahan," ujar Os.
Kegiatan serupa pun berlangsung di Manado, Sulawesi Utara. Kepala Penerangan Korem 131 Santiago Mayor Inf Fathan Ali mengatakan pelaksanaan salat gerhana berlangsung di halaman markas. Jemaah juga akan membaca zikir.
"Diimbau masyarakat Kota Manado khusus umat Islam untuk sama-sama dalam melaksanakan salat gerhana, zikir dan pemantauan gerhana bulan total yang akan digelar pada pukul 19.00 WITA di Makorem," ajak Fathan.
Tangerang: Fenomena super blue blood moon terjadi pada Rabu malam, 31 Januari 2018. Pemerintah daerah pun menyediakan lokasi dan peralatan untuk warga yang hendak menyaksikan kejadian alam langka tersebut.
Di Tangerang, Banten, warga dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari total itu di Masjid Al-Azhom. Kepala BMKG Kota Tangerang Teguh Rahayu mengatakan di halaman masjid itu, pemantauan gerhana lebih optimal.
"Ini fenomena langka, yang terjadi tiap 152 tahun sekali. Kami mengamati selama lima jam dari pukul 17.00 WIB," kata Teguh.
Menurut Teguh, fenomena itu berupa posisi matahari, bumi dan bulan berada di satu garis lurus. Saat yang paling sempurna untuk penempatan posisi itu yaitu pukul 20.31.
Di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, ratusan warga mengikuti salat gerhana. Itu merupakan salah satu cara mengungkapkan kebesaran Allah SWT terkait fenomena gerhana.
(Suasana di Alun-Alun depan Masjid Raya Bandung, Rabu 31 Januari 2018, Medcom.id - Octa)
Sekretaris DKM Masjid Raya Bandung, Os Sutisna, mengatakan pengurus memasang sajadah di dalam masjid. Ia memperkirakan 400 orang akan mengikuti salat magrib dan gerhana di masjid tersebut.
"Gerhana ini untuk memperlihatkan kekuasan-Nya. Sekaligus kita juga bersilaturahmi dan saling memaafkan barangkali mempunyai kesalahan," ujar Os.
Kegiatan serupa pun berlangsung di Manado, Sulawesi Utara. Kepala Penerangan Korem 131 Santiago Mayor Inf Fathan Ali mengatakan pelaksanaan salat gerhana berlangsung di halaman markas. Jemaah juga akan membaca zikir.
"Diimbau masyarakat Kota Manado khusus umat Islam untuk sama-sama dalam melaksanakan salat gerhana, zikir dan pemantauan gerhana bulan total yang akan digelar pada pukul 19.00 WITA di Makorem," ajak Fathan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
